Ancaman Imam ke Nurminah Jadi Kenyataan, Keluarga Duga Sudah Direncanakan

Ancaman Imam Hidayat (29) ke Nurminah (27) menjadi kenyataan, keluarga korban menduga aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku sudah direncanakan.

TribunLombok.com/IST
TKP PEMBUNUHAN - Polisi saat berada di lokasi penimbunan korban yang dicor oleh kekasihnya di perumahan Desa Perampuan, Lombok Barat, Sabtu (23/8/2025). Ancaman Imam Hidayat (29) ke Nurminah (27) menjadi kenyataan, keluarga korban menduga aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku sudah direncanakan. Tak main-main, Imam bahkan mengubur jasad Nurminah dalam sumur dan kemudian dicor menggunakan semen. Hal tersebut dilakukan Imam demi menghilangkan jejak pembunuhan. 

Namun, hasil penyidikan kepolisian mengungkap bahwa Nurminah sudah tidak bernyawa sejak pukul 12.00 WITA di hari yang sama. 

Keluarga yang syok dengan kenyataan ini menegaskan bahwa pelaku harus dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan dihukum seberat-beratnya. 

“Kalau orang gila tidak mungkin bisa merencanakan begini. Ini jelas terencana. Kami minta hukuman mati, biar dia juga kehilangan nyawa seperti adik kami,” demikian Anwar, sepupu korban lainnya. 

Terungkapnya Kasus

Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, sejak korban dikabarkan hilang, kondisi rumah pelaku selalu sepi dan tidak pernah terlihat aktivitas apapun. 

"Orangnya tidak pernah ditahu keberadaan, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025). 

Menurut keterangan warga kata Zubaidi, pelaku bekerja serabutan di toko bangunan. Namun belakangan bekerja sebagai tukang parkir. 

"Belakangan mengelabui diri sebagai tukang parkir di wilayah Mataram," kata Zubaidi. 

Sementara korban inisial N (27) ini merupakan warga Desa Beleka, Kecamatan Gerung yang sehari-hari bekerja di warung sate Desa Labuapi. 

Antara korban dan pelaku ini merupakan sepasang kekasih, dengan status janda dan duda. Menurut informasi mereka akan menikah dalam waktu dekat. 

"Mereka sempat cekcok, habis itu lah ditanam," kata Zubaidi. 

Korban dicor di dalam sumur kedalaman tiga meter.

Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, saat korban diangkat dari sumur sedalam tiga meter tersebut sudah dalam kondisi membengkak serta mengeluarkan bau. 

"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari di buang," kata Zubaidi. 

Ia mengungkapkan saat ditemukan korban dalam posisi kepala di bawah dan kaki di atas tanpa sehelai benang yang menempel di badan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Tags
ancaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved