Berita Terkini Nasional

Eras, Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN Ternyata Mantan Atlet

Polda Metro Jaya tetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan disertai pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN.

Editor: taryono
Istimewa via TribunJakarta.com
AKTOR PEMBUNUHAN - Empat pelaku aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta diringkus Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Para pelaku ditangkap pada Minggu (24/8/2025). 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Polda Metro Jaya tetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan disertai pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta (37) terus bertambah. Salah satu pelaku penculikan korban yakni EW alias Eras.
 
Eras ternyata mantan atlet kickboxing. Ini adalah seni bela diri dan olahraga tarung yang menggabungkan pukulan (boxing) dan tendangan (kicking) dalam satu pertandingan.

Eras disuruh seseorang untuk menculik Ilham. Kuasa Hukum salah satu penculik EW atau Eras, Adrianus Agal , mengungkap sosok yang menurut Eras dan ketiga temannya untuk melakukan penculikan.

Kata dia orang itu berinisial F, diduga oknum aparat. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah membantah rumor aparat TNI di balik kasus itu.

"Jangan percaya rumor," kata Freddy saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2025).

Menurut Adrianus, Eras yang mengenal F sehingga ia ditawari pekerjaan dengan menjemput paksa Ilham Pradipta. Eras dijanjikan uang puluhan juta rupiah sebagai imbalannya.

Dia membantah Eras dan kawan-kawan adalah penculik bayaran. Katanya Eras melakukan itu semata-mata karena kebutuhan atau motif ekonomi.

Adrianus juga mengungkap profesi sebenarnya dari Eras dan tiga rekannya yang diketahui menculik Ilham Pradipta, tanpa mengetahui adanya rencana pembunuhan. "E yang saya mau bicara di sini, bahwa Eras ini adalah sebelumnya kickboxer atau atlet kickboxing," kata Adrianus dalam perbincangan di channel YouTube @Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Menurut Adrianus, Eras juga bekerja sebagai petugas keamanan serta debt collector. "Pekerjaan utama juga itu, sebagai keamanan. Dan mereka juga sebagai debt collector begitu," ungkap Adrianus.

Pekerjaan sampingan pelaku

Saat ditanya apakah Eras dan ketiga rekannya bekerja di satu instansi atau perusahaan dalam profesinya sebagai keamanan dan debt collector, Adrianus mengaku tidak. "Untuk bekerja di satu instansi tidak tapi mereka profesional," ujar Adrianus.

Adrianus mengatakan Eras kaget saat mengetahui orang yang dijemput paksa dan diserahkannya ke kelompok lain, ternyata meninggal dunia. Menurut Adrianus, Eras dan rekan-rekannya ini tidak tahu menahu soal rencana pembunuhan atas korban.

"Di kesempatan yang baik ini, karena ada permintaan dari keluarga besar, yang pertama bahwa kami memohon maaf atas peristiwa yang sudah terjadi ini. Kami berbela sungkawa dan kemarin Eras sampai menangis, menitikkan air mata di depan penyidik bahwa dia sangat menyesal menerima pekerjaan ini," kata Adrianus. "Jadi tentu setelah eras menyesali juga ia meminta permohonan maaf dari keluarga korban," tambahnya.

Keluarga tak kenal pelaku penculikan

Ilham Pradipta diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan itu terekam CCTV.

Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke mobil yang ditumpangi oleh Eras dkk. Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved