Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Brigadir Medi Andika, tersangka kasus mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, tercatat pernah menjadi ajudan Kapolresta Bandar Lampung saat dijabat Komisaris Besar Dwi Irianto.
Medi dikenal ramah dengan awak media saat menjadi ajudan Dwi. Setelah itu, Medi pindah tugas ke Satuan Intelijen dan Keamanan.
Belum lama ini, Medi dipindah ke bagian Provost. Medi memang diketahui sangat dekat dengan Pansor.
Kerabat Pansor, Malhan Bastari menyebut, Medi merupakan orang yang paling dekat dengan almarhum, meski tidak ada hubungan darah.
“M itu paling dekat dengan almarhum, di luar saudara yang ada hubungan sedarah dengan almarhum, ya ibarat teman curhat,” kata Malhan.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin memastikan dua orang yang ditangkap pada Selasa (26/7/2016), menjadi tersangka kasus mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor.
Kedua orang itu adalah Brigadir Medi, anggota Polresta Bandar Lampung; dan Tarmizi alias Dede, karyawan sebuah warung makan.
"Ya, mereka sudah tersangka. Sudah diperiksa sejak kemarin oleh penyidik," ujar Ike kepada wartawan, Rabu (27/7/2016) petang.