Ani Yudhoyono Terlukai Atas Tuduhan Ini

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ani Yudhoyono

Meski demikian, Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukriyanto mengaku Demokrat tak akan gegabah dalam menyikapi Ruhut dan Hayono.

Didik mengatakan, alat kelengkapan partai tentu akan bekerja secara profesional dan penuh kehati-hatian.

Ia pun menegaskan, hingga saat ini Ruhut dan Hayono masih tercatat sebagai pengurus Partai Demokrat sesuai dengan posisi yang dijabatnya saat ini.

"Tetapi, nanti setelah pemeriksaan dan bila harus diberi sanksi ya pasti kami beri sanksi. Tentu sanksinya akan proporsional sesuai dengan tingkat kesalahannya," kata Didik.

Didik juga mengimbau Ruhut dan Hayono sadar diri dan kembali ke jalan yang benar.

"Semestinya kader yang berseberangan dengan kami di Pilkada DKI sadar diri. Mereka bisa menduduki posisi penting di saat ini kan juga karena diberi kepercayaan sama partai. Marilah kembali ke jalan yang benar," ujarnya.

Menantang

Menurut mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto, yang dikenal sebagai loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Hayono dan Ruhut merasa punya alasan kuat mendukung Ahok karena pencalonan Agus tergolong mendadak serta mengejutkan.

"Atau mungkin ada alasan lain, misalnya Agus tidak ikut proses penjaringan. Ini adalah tes bagi kepemimpinan Pak SBY, apakah berani menegakkan disiplin organisasi kepada Ruhut dan Hayono atau tidak," kata Tri Dianto.

Tri juga menduga SBY merasa bersalah karena Agus dicalonkan tidak melalui prosedur yang wajar.

Sehingga tidak berani memberikan sanksi kepada dua kadernya itu.

Ia pun menyebut sikap kedua kader itu adalah untuk menguji nyali SBY berani bersikap tegas.

"Kalau dilihat dari kelantangan Ruhut dan Hayono, itu seperti menantang Pak SBY untuk memecat. Mungkin kedua orang tersebut sudah merasa tidak ada masa depan di partai Demokrat," katanya. (suf/Ant/Tribun/fer/kps/wly)

Berita Terkini