Mahasiswi yang Tewas Dicekik Pacar Telah Hamil 7 Bulan, Warga Kaget

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga tengah menunggu kedatangan jenazah RA dari RSUP Dr Sardjito, Minggu (26/3) siang. Sementara jenazah RA rencananya dimakamkan pada sore harinya.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANTUL - Keluarga RA (20), mahasiswi korban pembunuhan kekasihnya sendiri di Kulonprogo, meminta ke aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman berat ke pelaku, karena telah menghilangkan nyawa RA.

"Pelaku harus dihukum berat," pinta Sukarjinomo, kakek korban saat ditemui di rumah duka di Dusun Selokambang, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu (26/3/2017).

Jika hukuman yang diberikan ke pelaku ringan, menurut Sukarjinomo hal itu tidak bisa menjadi efek jera bagi pelaku. Sehingga dikhawatirkan kejadian sama terulang lagi dan memakan korban baru.

"Sebelumnya saya tidak menaruh curiga sama sekali. Jumat (24/3/2017) pagi cucu saya pamit ke keluarga katanya mau kuliah, tapi kok sampai Sabtu (25/3/2017) malam tidak pulang. Baru malam itu (Sabtu) keluarga dapat kabar, katanya RA meninggal," ungkapnya, Minggu (26/3/2017).

Ketua RT 02 Dusun Selokambang, Supadi, menambahkan jika pihaknya tidak menyangka RA yang tak lain adalah tetangganya menjadi korban pembunuhan.

Dia beserta warga dibuat kaget, lantaran selama Ini RA dikenal sebagai pribadi pendiam, baik, dan suka berkegiatan di masyarakat.

"Kalau pelaku hanya diberikan hukuman satu atau dua tahun percuma," sebutnya. Dia meminta agar pelaku dihukum berat, paling tidak dihukum mati.

Aktif Organisasi

Menurut Supadi, RA selama ini selalu aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat, seperti dalam forum kepemudaan desa maupun di organisasi keagamaan.

Dengan berbagai aktivitasnya ini, hubungan RA dengan warga terjalin baik, sehingga kesan 'nakal' tidak pernah terbesit dalam pikiran warga ke sosok RA.

"Memang anaknya aktif di kegiatan masyarakat," paparnya. 

Kesan sebagai wanita baik-baik memang melekat di pribadi RA. Apalagi keluarga RA selama ini diketahui aktif mengurus masjid di kampung setempat, sementara ibu RA adalah seorang guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Bantul.

Hamil

Supadi menyebut jika sebagian besar warga dan dirinya tidak mengetahui jika RA sebelum meninggal tengah hamil tujuh bulan.

Tentu kabar hamilnya RA membuat warga kaget, lantaran dibenak warga mereka yakin jika RA tidak akan melakukan hubungan di luar nikah.

Halaman
12

Berita Terkini