TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Baku tembak aparat kepolisian dengan perampok di Pringsewu menjadi peristiwa mencekam dan menegangkan bagi warga.
Aksi kejar-kejaran dan tembak berbalas tembak antara perampok dan polisi di sisi lain juga menjadi tontontan menarik karena mirip adegan film.
Baca: Cantiknya Naoko Nemoto, Wanita yang Temani Soekarno di Malam Pembunuhan 6 Jenderal, Ini Foto-fotonya
Aksi penangkapan perampok itu juga sempat diabadikan warga dan menjadi viral di media sosial.
Pelaku menodong sopir angkot dengan pistol dan memaksanya untuk melarikan mobil dengan kencang.
Namun angkot tidak bisa melaju kencang karena kondisi lalulintas padat.
Saat melintas di depan supermarket Chandra Pringsewu, penumpang yang semuanya perempuan berhamburan keluar angkot karena ketakutan.
Sampai di depan Lang Lang Buana atau sekitar 200 meter dari Chandra, terlihat sebuah mobil menghadang di jalan.
Sejurus kemudian, dalam waktu yang begitu cepat, pelaku sudah berhasil dibekuk polisi.
Baca: Perintah Dua Jenderal untuk Para Begal, Satu Orang Lagi Pelaku Ditembak Mati Polisi
Medi (41), sopir angkutan desa jurusan Pringsewu-Gadingrejo ikut terlibat langsung dalam aksi 'pertempuran' antara aparat dan kawanan perampok.
Saat itu, Medi didatangi seseorang yang meminta pertolongannya.
Ia tidak tahu dan tidak mengenal orang asing itu.
Tapi saat meminta tolong itulah, orang asing yang belakangan diketahui sebagai salah seorang perampok, menempelkan moncong senpi ke lehernya.
Baca: Praja IPDN Asal Lampung Meninggal - Terungkap 7 Fakta Mengejutkan di Balik Kematiannya
"Saya nggak tahu maksudnya minta tolong, nggak tahunya leher saya sudah ditempel senjata," cerita Medi, Senin (2/10/2017).
Medi langsung pucat, ketakutan setengah mati mengetahui logam dingin di lehernya ternyata sebuah pistol.
Belakangan diketahui satu perampok yang menyandera Medi bernama Johar (49).
Perampok adalah warga Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Sasar rumah kosong
Drama baku tembak mewarnai upaya kepolisian menggulung komplotan perampok bersenjata api di Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu.
Komplotan perampok yang beranggotakan enam orang itu.
Mereka hendak menjalankan aksinya di rumah kosong milik bos telepon seluler, Leni Marta (37), Sabtu pukul 13.00 WIB.
Aksi itu tepergok oleh warga yang sudah curiga melihat gerak-gerik seorang pelaku yang mengendarai motor di kompleks tersebut.
Warga kemudian menghubungi polisi.
Baca: BREAKING NEWS: Sang Ibu Hampir Tersungkur Melihat Jenazah Dhea
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), petugas bersama warga langsung melakukan penyergapan terhadap pelaku.
Namun, para pelaku melakukan perlawanan.
Terjadi baku tembak antara polisi versus perampok.
Keenam pelaku akhirnya berhasil digulung aparat.
Kapolsek Pringsewu Andik Purnomo Sigit menduga, komplotan pelaku bersenjata api yang menyatroni kediaman salah satu pemilik toko handphone di Kabupaten Pringsewu merupakan sindikat.
"Sepertinya sindikat spesialis," ujar Kompol Andik Purnomo Sigit saat dihubungi, Minggu (1/10/2017).
Baca: Yuk Intip Deretan Artis yang Tampil Cantik Menawan dalam Balutan Batik
Andik mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan dan mencari jaringan para pelaku tersebut.
Sampai saat ini, menurut Andik, petugas sudah mengamankan enam orang tersangka yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Andik menjelaskan, dua orang tertangkap ketika dilakukan penyergapan polisi bersama warga, kemudian empat perampok lainnya ditangkap Sabtu sore.(*)