Perintah Dua Jenderal untuk Para Begal, Satu Orang Lagi Pelaku Ditembak Mati Polisi
Kenapa kami bertidak tegas. Ini jawaban kepada masyarakat Kota Medan yang waswas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pelaku begal yang merajalela hingga tega menghabisi nyawa korbannya tak hanya marak di Lampung, tapi juga di Medan.
Di Medan, polisi menindak tegas begal sadis yang menewaskan korbannya.
Baca: Praja IPDN Asal Lampung Meninggal - Terungkap 7 Fakta Mengejutkan di Balik Kematiannya
Setelah peristiwa tewasnya dua sopir grab dan bike di Medan, Sumatera Utara pekan lalu karena kebringasan pelaku begal, dua jenderal sepakat memberi tindakan tegas terukur berupa penembakan kepada pelaku begal.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, tindakan tegas menembak mati para begal adalah jawaban atas keresahan warga Kota Medan, yang khawatir dan takut bepergian malam hari.
"Kenapa kami bertidak tegas. Ini jawaban kepada masyarakat Kota Medan yang waswas," ujarnya saat melakukan paparan penangkapan pelaku begal di Rumah Sakit Bayangkara Tingkat II Medan, Selasa (26/9/2017) lalu.
Senada dengan Kapolda, Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Somantri menginstruksikan seluruh jajaran komando distrik militer (Kodim) untuk bersinergi dengan kepolisian melakukan patrol rutin mencegah begal.
Menurutnya, jika para begal berani melukai masyarakat, maka harus diberikan tindakan tegas.
Baca: Pria Bersenpi Sandera Sopir Angkot, Praja IPDN Meninggal Mendadak dan Pengumuman Seleksi CPNS
"Para begal sudah berani membunuh dan menjadikan masyarakat sebagai sasaran. Saya perintahkan terkhusus Dandim Kota Medan untuk meningkatkan patroli, harus kelilng di lokasi yang rawan pada jam-jam rawan. Kalau begal sudah berani melukai harus diberikan tindakan tegas (tembak)," ujarnya saat audiensi bersama manajemen Tribun Medan/Tribun-Medan.com di ruang kerjanya, Kodam Bukit Barisan, Jalan Gatot Subroto, Medan, Selasa.
Ia mengklaim, sudah menginstuksikan seluruh jajaran komando distrik militer untuk bersinergi dengan kepolisian melakukan patroli mencegah begal. Karena itu, personel TNI AD harus patroli ke berbagai daerah yang dianggap rawan aksi begal.
Menurutnya, aktivitas patroli rutin personel TNI AD untuk mencegah aksi begal, dan dapat melindungi masyarakat. Karena itu, personel tidak boleh membiarkan para begal melancarkan aksi teror yang meresahkan masyarakat.
Kapolda mengatakan, polisi akan terus melakukan tindakan tegas kepada pelaku-pelaku begal. Sebab, menurut jenderal bintang dua tersebut, hak pelaku begal tidak perlu dihormati.
"Kami tidak perlu menghargai orang-orang yang tidak menghargai orang lain. Tindakan mereka ini sudah tidak berprikemanusiaan," ujarnya.
Menurut mantan Kapolda Papua ini, pelaku begal sangat keji dan nekat.