Napi Bebas Facebookan dari Balik Lapas dan Rutan, Ini yang Mereka Lakukan

Editor: Safruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Sejumlah warga binaan lain pun mengaku bahwa penggunaan ponsel telah menjadi rahasia umum.

Namun, mereka enggan bicara banyak mengenai hal tersebut. "Bisa pakai ponsel," ungkap seorang warga binaan lain.

Kondisi serupa disampaikan beberapa keluarga, yang satu di antara anggota keluarga mereka sedang menjalani masa hukuman di lapas atau rutan.

"Bisa (menelepon). Katanya, ponsel itu pinjam," ujar Tres (bukan nama sebenarnya), yang mengaku beberapa kali ditelepon anggota keluarganya dari dalam lapas.

Meski menyebut pinjam, menurut Tres, anggota keluarganya yang berada di lapas tersebut harus merogoh kocek antara Rp 5.000-Rp 10.000.

Jika durasi menelepon lebih lama, jumlah uang yang diminta pun berlipat. "Katanya pinjam dari sipir. Bayar Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu," ucap Tres.

Seorang mantan warga binaan, yang baru bebas beberapa bulan lalu mengungkapkan, ia menyewa ponsel sebesar Rp 50 ribu per hari, atau Rp 1,5 juta per bulan saat masih berada di tahanan.

Selain untuk menelepon, ia juga bisa menggunakan ponsel untuk berselancar di media sosial Facebook.

"Saya tidak sewa setiap hari. Biasanya, sewa kalau ada keperluan untuk menghubungi keluarga. Ponselnya Android. Jadi bisa juga buat posting Facebook," tuturnya.

Penggunaan ponsel untuk berselancar di dunia maya juga dibenarkan Des (bukan nama sebenarnya). Ia mengetahui kerabatnya yang masih menjadi warga binaan, kerap bermain Facebook.

"Menelepon sering, malah Facebook-an juga. Kalau menelepon, itu biasa. Bukan hal aneh lagi," terang Des.

Baca: Sempat Gagal di DA 3, Inilah 5 Fakta Menarik Pemenang DA Asia 3 Fildan

Seorang keluarga warga binaan lain mengatakan, ia terkadang tidak hanya menelepon, tetapi juga melakukan panggilan video (video call) dengan kerabatnya yang sedang dibui.

Walaupun, hal tersebut menurutnya jarang-jarang ia lakukan. "Itu (video call) terbatas, tidak setiap waktu," terangnya.

Seorang mantan warga binaan mengungkapkan, ponsel yang digunakan merupakan milik napi maupun tahanan.

Halaman
123

Berita Terkini