Laporan Wartawan Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) mulai memberlakukan palang pintu otomatis di pintu masuk kampus tersebut.
Pintu otomatis diberlakukan untuk mengantisipasi terulangnya kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) yang kerap terjadi.
Namun di lain sisi, akses masuk ke lingkungan kampus Unila kini mulai terbatas.
Baca: Dituding Jadi Biang Macet, DPRD Akan Mintai Penjelasan Dua Pihak Ini
Hanya mahasiswa, dosen, dan pegawai Unila yang memiliki kartu khusus dapat masuk ke lingkungan kampus.
Otomatis, masyarakat umum tidak dapat sembarangan keluar masuk.
Padahal, di lingkungan Unila terdapat banyak fasilitas yang sering digunakan dan dikunjungi oleh masyarakat umum.
Seperti lapangan bola, kolam renang, taman rusa, dan lain sebagainya.
Baca: 110 Polisi Tertibkan Parkir Liar Depan Mal, Ini Kata Manajemen Transmart
Irhan Jaya, warga Rajabasa Raya mengaku keberatan dengan adanya pembatasan akses masuk ke lingkungan Unila.
Menurut dia, aktivitas joging yang dilakukannya selama ini bakal terganggu akibat kebijakan tersebut.
"Kami kan mau ke lapangan, mau lari tapi kok malah seperti ini kebijakannya, tidak boleh masuk," ujarnya, Selasa (16/1).
Baca: Legislator Pesawaran Menangis Bacakan Pleidoi, Dia Mengaku Dijebak Oleh
Irhan pun mengaku sangat tidak nyaman kalau ada batasan untuk masuk ke lingkungan kampus.
Hal senada dikatakan Yoga Prima, warga Gunung Terang.
Yoga yang setiap hari mengantarkan anaknya ke Al Kautsar biasanya mengambil jalan pintas dengan masuk ke lingkungan Unila.
Namun, setelah palang pintu otomatis diberlakukan maka dirinya terpaksa mengambil jalan agak jauh melalui Terminal Rajabasa.(*)