Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Lampung dan Bengkulu memperluas kerja sama dengan universitas dalam upaya edukasi tata kelola kekayaan negara kepada masyarakat, dalam hal ini di lingkup mahasiswa.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu Ekka S Sukadana mengatakan, dengan kerja sama ini, DJKN memberikan kesempatan lebih luas bagi mahasiswa yang ingin terhubung dengan DJKN untuk keperluan survei, penelitian, hingga penyusunan karya ilmiah.
Selanjutnya, baik DJKN dan FEB Unila dapat ambil peran dalam pendidikan dan pengajaran dalam bentuk praktisi maupun pengabdian kepada masyarakat.
Baca: Disebut Mangkir Sidang First Travel, Syahrini Ternyata Jalani Operasi di Jerman
Baca: Kisah di Balik Viralnya Peta Indonesia ”Terbelah” di Punggung Jokowi
Ekka menambahkan, sebagai salah satu bentuk dari edukasi bekerja sama dengan FEB Unila adalah dialog bersama mahasiswa dan praktik langsung proses lelang atas beberapa barang untuk memberikan pemahaman yang lebih kepada mahasiswa.
"Harapan kami, mahasiwa paham bahwa barang milik negara itu dicatat, ditatausahakan dan dikelola dengan baik. Selain itu, mahasiswa bisa mengetahui dan memginformasikan ke lingkungan mereka bagaimana agar kita bisa sama-sama menjaga aset negara supaya awet dan tidak menimbulkan biaya yang tidak seharusnya karena barang cepat rusak, aus dan sebagainya," jelasnya seusai DJKN Goes to Campus di FEB Unila, Selasa, 10 April 2018.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Satria Bangsawan mengatakan, sinergi antara DJKN dan FEB Unila akan semakin menambah wawasan dan pengalaman serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk praktik langsung, sehingga memberi nilai lebih dan sebagai sarana dari membentuk lulusan yang berdaya saing.
"Terkait dengan lelang (salah satu aktivitas di DJKN Goes to Campus), sangat menarik sehubungan dengan mata kuliah marketing strategy, mengupayakan bagaimana aset negara bisa terjual dengan baik dan bisa digunakan kembali oleh negara sehingga tidak aus, rusak begitu saja," ujarnya. (*)