TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Polisi sudah melakukan rekonstruksi uang kasus pembunan seorang ibu yang dilakukan oleh putranya sendiri, Sumudi (35).
Insiden nahas yang menimpa warga Desa Bocor, kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa tengah itu terjadi ditengah pematang sawah.
Saat itu Sutarmi (50) yang tidak lain adalah ibu kandung dari tersangka dihabisi nyawanya oleh putranya sendiri menggunakan senjata tajam.
Tersangka pun membuat pengakuan mengejutkan ketika diintrogasi oleh polisi.
TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jateng, aparat kepolisian Polres Kebumen sudah melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunuhan anak terhadap ibu kandungnya pada Kamis (19/4/2018) kemarin.
Ada sekitar 34 adegan yang diperagakan oleh pelaku saat menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri di sawah.
Baca: Hadir di Sidang Tampilan Tubuh Jennifer Dunn Berbeda, Apa Kata Pengacara?
Baca: Kritik Kelemahan Pemerintahan Jokowi, Fadli Zon Kena Serangan Balik Netizen
Baca: Maia Estianty Berhati Mulia, Begini Wejangannya Meski Disakiti Pelakor
Baca: Pantas Roy Kiyoshi Kerap Berbahasa Jawa di Karma Show, Postingan Ini Jawabannya
Dalam adegan pertama saat rekonstruksi berlangsung, diawali saat Sumudi mengasah golok di rumah korban di Desa Bocor.
Setelah mengasah golok dan memastikannya sudah tajam, pelaku kemudian bergegas mencari Ibunya di pematang sawah desa setempat dengan mengendarai sepeda ontel.
Setibanya di sawah, dalam adegan itu, SM meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada ibunya, namun permintaannya itu tidak dituruti.
Tersangka yang marah akhirnya gelap mata dan mengayunkan golok ke arah ibunya.
Dalam adegan itu, korban sempat menangkis ayunan golok tersangka. Perlawanan korban membuat rersangka semakin brutal.
"Selanjutnya korban ditendang hingga tersungkur di sawah," jelas Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Masngudin, dari hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh oleh Polsek Buluspesantren dan Sat Reskrim Polres Kebumen.
Saat korban tersungkur, tersangka kembali mengayunkan goloknya yang ia persiapkan di tas ranselnya sebanyak lima kali.
Akibat perbuatan sadisnya itu, kepala korban sampai terputus. Korban pun tewas seketika di TKP.
Setelah kepala terputus, dalam adegan nomor 27, tersangka berusaha akan memasukan kepala ibunya ke dalam tas ransel. Karena tidak muat, kepala korban akhirnya hanya ditutup tas ransel.
SM yang panik, selanjutnya meninggalkan korban dan melarikan diri mengendarai sepeda ontel. Sementara jasad Ibunya ditinggalkan terkapar di pematang sawah.
Insiden pembunuhan sadis itu terjadi pada Jumat (9/3/3018) siang sekitar 13.00 WIB lalu.
Seorang saksi, Jumadi (49), tetangga korban Sutarmi (50), mengatakan awal mula kejadian, pelaku Sumudi (35) datang meminta uang kepada ibunya.
Karena tidak dituruti, akhirnya pelaku menebas leher Sutarmi memakai parang di pematang sawah.
Parang itu dimasukkan Sumudi ke dalam tas ranselnya.
"Korban datang minta uang kepada ibunya. Oleh ibunya tidak dituruti. Korban minta uang 500 ribu. Selanjutnya korban dibunuh oleh Sumudi," kata Jumadi yang mengetahui persis kejadian itu.
Sejumlah barang bukti juga disita polisi, di antaranya parang yang digunakan untuk memenggal kepala korban, baju korban, tas ransel tersangka, dan sepeda kayuh milik tersangka.
Akibat perbuatannya itu, Sumudi disangkakan melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Sementara itu, pelaku mengaku tak menyesal usai menghabisi nyawa wanita yang telah melahirkannya itu.
Bahkan, sang ibu dibunuh dengan cara sadis oleh pelaku yang sudah gelap mata karena permintaannya tak dituruti.
Kepada polisi yang menangkapnya, Sumudi mengaku sedikit pun tidak merasa menyesal membunuh ibu kandungnya sendiri.
Pemuda penuh tato di wajah itu juga merasa sadar saat mengayunkan parang yang memenggal kepala sang ibunda, Sutarmi (50).
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengatakan akan melakukan tes kejiwaan kepada pelaku.
Informasi yang diperoleh kepolisian, tersangka pernah mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu.
Kesaksian Slamet (51), Kepala Desa Bocor yang hadir di Mapolres Kebumen, mengungkap sedikit kepribadian tersangka.
Dalam kesehariannya, pelaku dikenal temperamental.
"Kalau di rumah, Sumudi orangnya temperamen. Suka marah-marah. Terutama kepada ibu dan adik perempuannya. Sumudi biasanya marah kalau tidak dikasih uang," jelas Slamet.
==
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ibu Kandung Dibacok Hingga Kepalanya Terputus Oleh Putranya Sendiri, Pengakuan Tersangka Bikin Geram