Pengoplos BBM Empat Bulan Beroperasi di Bandar Lampung, Jual ke Pertamini dan Kios Pinggir Jalan

Penulis: hanif mustafa
Editor: nashrullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

penemuan 15 tungku oplos BBM

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung tengah memeriksa empat orang pasca menyita 10 ribu liter bahan bakar minyak (BBM) dari salah satu gudang di Bandar Lampung.

BBM yang diduga hasil oplosan tersebut disita pada Minggu (22/5/2018) lalu.

Direktur Reskrimsus Polda Lampung Komisaris Besar Aswin Sipayung mengatakan, empat orang yang diperiksa tersebut diduga terlibat dalam kasus dugaan pengoplosan minyak BBM asli dengan minyak mentah.

Baca: Tanpa Kuasa Hukum, Michael Mulyadi Gelisah Jalani Sidang Perdana Kepemilikan Sabu dan Ekstasi

Baca: Firasat Harmoko dan Patahnya Palu Sidang Jelang Tumbangnya Soeharto

Baca: Kisah Bocah SD Hamili Siswi SMP Ini Viral, Komentar Ayah Terduga Pelaku Mengejutkan

"Jadi itu dugaannya mencampur BBM yang asli dengan minyak mentah. Sesuai dengan standar Pertamina maka melanggar Pasal 53 dan 54 Undang-Undang No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas)," ungkapnya, Jumat (25/5/2018).

Aswin mengatakan, setidaknya ada 10 ribu liter yang telah dioplos dengan campuran minyak mentah.

"Nanti hasil laboratorium diajukan ke Migas, kalau tidak standar dengan Pertamina maka sesuai UU ditindak, kami sudah kirimkan sampel," ujarnya.

Aswin menuturkan, pihaknya pun masih mempelajari penemuan mobil tangki BBM.

Namun yang jelas, kata dia, BBM oplosan yang ditemukan dalam di gudang disimpan dalam drum-drum.

"Ini sudah berjalan empat bulan, yang mana akan diecerkan di depan rumah itu, makanya hati-hati kalau beli (BBM) eceran," katanya.

Aswin mengungkapkan, agar nampak asli BBM oplosan diberi pewarna, sehingga menyerupai Pertamax dan Pertalite.

"Sekarang masih sidik, empat orang diperiksa sebagai saksi, kalau terbukti ya insya Allah (naik tersangka)," ucapnya.

Baca: Terungkap! Kalapas Kalianda Bebaskan Napi Bawa PSK, Pakai HP, dan Keluar Masuk Penjara

Saat ditanya keterkaitan peran keempat orang tersebut, Aswin mengaku sebagai penjaga gudang.

"Kalau sopir tangki masih kami cari. (Dia) yang pasti pernah melakukan kegiatan sebelumnya, kami masih lidik," tutupnya.

Informasi yang dihimpun Tribun, modus para pelaku adalah membeli minyak mentah jenis premium kemudian dioplos.

Setelah diberi pewarna yang menyerupai Pertalite dan Pertamax, mereka menjualnya kembali ke kios pertamini dan kios BBM pinggir jalan.

Halaman
12

Berita Terkini