Soal Yusuf Kohar vs Wiyadi, Muhammadiyah: Selesaikan dengan Dialog

Penulis: Eka Ahmad Sholichin
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Wali Kota Yusuf Kohar

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Achmad Solihin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah pihak menyayangkan insiden keributan yang melibatkan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar dan Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi.

Menurut Sekretaris Muhammadiyah Provinsi Lampung Sudarman, dialog dan silaturahmi bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan persoalan.

"Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan. Pastilah masalah bisa diselesaikan asal ada komunikasi yang baik," ungkap Sudarman, Minggu, 2 September 2018.

Dia mengatakan, kemarahan tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Kuncinya adalah berkomunikasi dan berdialog.

"Dengan silaturahmi, mudah-mudahan masalahnya bisa dikomunikasikan," paparnya.

Persoalan itu tentunya dikembalikan pada aturan atau regulasi yang berlaku di Indonesia. Kalau memang yang melakukan itu merasa salah, maka diakui bersalah dan kemudian diperbaiki.

Baca: Kronologi Wakil Wali Kota vs Ketua DPRD, Agusman Sempat Peluk Yusuf Kohar

"Kan gak apa-apa. Namanya di dunia orang bisa saja salah. Bisa saja benar. Mungkin saja bisa khilaf," tandasnya.

Keributan antara Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar dan Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi di Hotel Amalia, Sabtu, 1 September 2018 sekitar pukul 23.00 WIB, disaksikan banyak mata.

Salah satunya adalah anggota DPRD Kota Bandar Lampung Agusman Arief. Ia pun menceritakan kronologi peristiwa itu.

“Saya tadi malam (Sabtu) abis pertemuan. Terus mau pulang. Saya jalan duluan Pak Wiyadi di belakang saya,” tutur Agusman, Minggu, 2 September 2018.

”Saat itu, saya ketemu Pak Yusuf Kohar dan salaman. Pas salaman, dia (Kohar) bilang, ’Kenapa pansus-pansus itu? Mana Wiyadi? Mana Wiyadi?’ Pak Wiyadi masih di belakang saya,” tambahnya.

Saat melihat Wiyadi itulah, kata Agusman, Kohar secara spontan langsung berdiri dari kursinya.

Bahkan, air di gelas yang berada di meja Kohar sempat tumpah.

Baca: Buntut Pansus Hak Angket, Wiyadi Sebut Yusuf Kohar Tantang Berkelahi di Hotel Amalia

“Pas Wiyadi di belakang saya, Yusuf Kohar langsung berdiri. Air di meja itu tumpah. Dia nyamperin Wiyadi. Kalau saya dengar seperti nantang. ’Kalau berani, kita berantem di luar.’ Saya waktu itu meluk Yusuf Kohar. Saya bilang, ’Sudahlah, sudahlah. Ini tempat umum’,” ungkap Agusman.

Politisi Demokrat ini mengatakan, tidak sempat terjadi kontak fisik antara Kohar dan Wiyadi.

Sebab, malam itu ada beberapa orang yang ikut melerai.

Kebetulan Wiyadi juga tidak meladeni tantangan Yusuf Kohar. Wiyadi hanya tersenyum senyum ketika ditantang Kohar. 

“Tidak ada kontak fisik. Saya sempat pisahin dan peluk Pak Kohar.  Ketua DPRD juga tidak meladeninya. Dia hanya senyum. Kalau tidak salah, di lokasi ada sekitar 15 orang. Tamu dan  pemain musik di kafe itu. Kalau keterangan saya salah, bisa dicek CCTV di lokasi kejadian,” kata Agusman yang juga menjabat ketua Badan Kehormatan DPRD Bandar Lampung ini.

Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar kembali terlibat keributan dengan pejabat.

Kali ini, Kohar nyaris baku hantam dengan Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi.

Sebelumnya, Kohar juga hampir adu jotos dengan Kepala Dinas Tata Kota dan Permukiman Bandar Lampung Effendi Yunus, Selasa, 16 Januari 2018.

Keributan Kohar dan Wiyadi terjadi di kafe Hotel Amalia, Sabtu, 1 September 2018 sekitar pukul 23.00 WIB. 

Baca: Akan Lapor Polda, Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi Mengaku Terancam Ditantang Berkelahi

Meski sempat bersitegang, tidak terjadi adu fisik antara dua pejabat itu.

Itu setelah beberapa orang yang berada di lokasi berhasil melerainya.

Perseteruan Kohar dan Wiyadi diduga merupakan buntut dari dibentuknya pansus hak angket oleh DPRD Bandar Lampung.

Pansus dibentuk untuk menindaklanjuti kebijakan Yusuf Kohar saat menjabat pelaksana tugas wali kota Bandar Lampung yang dinilai menyalahi aturan. 

Keributan bermula saat Wiyadi baru selesai menghadiri pertemuan dengan koleganya sesama anggota DPRD Bandar Lampung di Hotel Amalia.

Saat hendak keluar, secara tidak sengaja ia bertemu Yusuf Kohar yang kebetulan berada di kafe hotel yang berlokasi di Jalan Raden Intan tersebut.

Seketika itu Kohar langsung bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Wiyadi. Ia pun menantang Wiyadi berkelahi. 

Saat dikonfirmasi, Wiyadi membenarkannya. Namun, saat ditanya kronologinya, ia enggan menceritakannya.

Baca: DPRD Bandar Lampung Resmi Bentuk ”Pansus Yusuf Kohar”

Meski begitu, Wiyadi mengaku akan melaporkan kejadian tersebut ke Polda Lampung, Senin, 3 September 2018.

“Saya intinya akan lapor ke Polda Lampung karena merasa terancam. Malam itu, saat saya mau pulang, tiba-tiba Yusuf Kohar berdiri dari mejanya nyamperin saya. Dia ngajak saya berkelahi. Dia bilang, ’Kenapa DPRD buat-buat pansus hak angket? sudah idealis benar apa kamu?’ Banyak saksi di lokasi kejadian,” beber Wiyadi.

Sementara Kohar membantah terlibat keributan dengan Wiyadi. “Kata siapa? Tapi, kan gak ada gambarnya. Idak katek (tidak ada). Kamu kata siapa?” tanya Kohar.

Ketika ditanya apakah ia menantang Wiyadi berkelahi, lagi-lagi Kohar membantahnya. “Kata siapa? Kau tanya saja sama dia (Wiyadi) ya,” tambah politisi Partai Demokrat ini.

Kohar juga membantah saat ditanya soal adanya air yang tumpah di mejanya, lagi lagi Kohar membantahnya. “Kata siapa? Tidak ada. Kau ngeliat tidak kejadiannya? Ada yang kena gocoh (tinju) tidak? Kamu kan gak liat,” kelit Kohar. (*)

Berita Terkini