"Kalo kita bilang ini terakhir bosen, kita akhiri lebih gencar lagi dengan kampanye," tutupnya yang disambut tepuk tangan penonton.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang juga hadir sebagai narasumber di acara Indonesia Lawyers Club, TvOne mengatakan saat ini edukasi suporter masih kurang, dan seharusnya suporter bisa menjadi bagian penting dari klub sepakbola.
Bahkan, ia memiliki gagasan agar suporter juga memiliki saham di klub sepakbola agar jika terjadi kerusuhan kedua pihak yang terkait langsung mendapatkan dampaknya.
"Menurut saya bagaimana cara suporter itu bisa menjadi bahan integral dari klub.
Saya sampai punya gagasan, sebisa mungkin saham klub juga dimiliki suporter sehingga saling terkait.
Jika suporternya rusuh klubnya juga kena. Sehingga satu sama lain saling menjaga dan bertanggungjawab," ujar Imam Nahrawi.
Namun, ia juga mengatakan gagasannya ini bisa jadi pertimbangan antar klub dan suporter.
Penyataan dari Imam Nahrawi ini pun juga turut didukung pembawa acara, Karni Ilyas.
"Saya setuju, karena kekayaan klub tidak hanya dari pemain tapi ya dari supoerter itu, jadi dia harus bagi itu, 10 persen kek untuk suporter sehingga klub pun merasa suporter ini milik dia," ujar Karni Ilyas.
Selain itu, Imam juga menambahkan jika yel-yel yang biasa dinyanyikan suporter di stadion juga tidak mengandung ujaran kebencian.
Karena hal itu bisa berimbas bagi anak-anak, walaupun tidak datang langsung ke stadion.
Menpora ini juga mengatakan akan lebih baik jika media partner juga mendukung pelarangan tersebut dengan tidak memberikan hak siar pada klub yang sedang bertanding.
"Media partner juga bisa bertindak tegas, karena imbasnya nanti ke anak-anak, saya sering mendengar dan itu berulang-ulang dinyanyikan hanya diganti saja dengan klub yang didukungnya, jadi menurut kita ini evaluasi bersama-sama lah," tambahnya.
Sementara itu, diberitakan dari Bolasport.com, atas kejadian meninggalnya Haringga, PSSI memutuskan menghentikan Liga 1 senior sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, seusai mengelar rapat dengan Exco PSSI di salah satu hotel di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
"Kami memutuskan menghentikan Liga 1 senior dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Edy.
Edy menjelaskan keputusan ini adalah bentuk keprihatinan PSSI atas tewasnya anggota The Jak Mania, Haringga Sirla.
"Ini adakah salah satu bentuk keprihatinan kami dan rasa belasungkawa kami terhadap almarhum," tutur Edy.
Dalam masa penghentian Liga, Edy menyatakan PSSI akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yakni PT LIB, klub, dan fans.
"Kami juga akan melaporkan hal ini kepada AFC dan FIFA," ujarnya. (*)
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video