Setelah itu, ayam yang hendak dipotong itu diikat.
Nuni menunaikan salat Subuh, dan dilanjutkan dengan mencuci piring dan menyapu.
Setelah pekerjaan rumah selesai, Nuni mulai membuat bumbu gulai ayam sambil menonton televisi.
Saat itulah ia melihat tayangan berita jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
"Saya mengambil handphone, niatnya mengabari anak saya (Wahyu). Biasanya kalau ada apa-apa di Bangka Belitung, saya konteklah dia, seperti ada pencurian, kebakaran, kebanjiran, selalu aku kontek," ujarnya.
Sebetulnya, Nuni berniat memberi tahu Wahyu ada pesawat jatuh.
Ia ingin menanyakan keberadaan Wahyu melalui telepon.
Namun, kata Nuni, ponsel Wahyu tidak aktif.
Tidak kurang dari lima kali Nuni menelepon Wahyu, tapi tidak ada jawaban.
Kemudian ia menghubungi adik Wahyu, Eldi, yang bekerja di perusahaan pembiayaan sepeda motor di Pringsewu.
Belum lagi Nuni mengutarakan niatnya, Eldi mengatakan segera pulang ke rumah.
Nuni pun bingung dengan respons anak keduanya.
Setiba di rumah, Eldi meminta Nuni bersabar.
Begitu melihat berita jatuhnya pesawat, Nuni baru sadar bahwa Wahyu ikut menjadi korban.
"Haduh, ya Allah," ujar Nuni menyebut asma Allah.