Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NATAR - Syawal Pane (28) mengaku mendapat firasat sebelum nyawa istri dan anaknya direnggut dalam kecelakaan.
Nunung Rahayu (27) dan Sinta Pane (2) meninggal dunia dengan cara yang tragis.
Keduanya terlindas bus pariwisata B 7190 FGA di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, Minggu, 4 November 2018 pagi.
Kepada Tribun Lampung, Syawal menceritakan pada Minggu dini hari itu ia tidak bisa tidur.
"Kebetulan si kecil (Sinta Pane) panas dingin," ungkap Syawal seusai pemakaman istri dan anaknya di kediamannya, Dusun Sinar Banten RT 02 RW 01 Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Minggu malam.
Menurut Syawal, Sinta saat itu minta digendong olehnya.
Baca: Istri dan Anak Tewas Terlindas Bus Dimakamkan, Syawal Tak Kuasa Menahan Tangis
"Bukan rewel atau nangis. Tapi, minta gendong ke saya. Mungkin itu terakhir saya gendong," ungkap Syawal dengan tatapan kosong.
Siregar, kakak sepupu Syawal, mengatakan, Sinta akan berulang tahun pada April 2019 mendatang.
"Ya tahun depan baru genap tiga tahun. Anaknya baru satu. Nikah juga baru 2016," beber warga Gunung Sugih ini.
Siregar menuturkan, Syawal baru tahu anak istrinya mengalami kecelakaan setelah ditelepon pihak kepolisian.
"Jadi jam 6 pagi, Syawal ini berangkat bawa mobil ke Rawajitu. Sampai Unit 2 jam 11 dapat telepon dari polisi," katanya.
Syawal, lanjut Siregar, langsung mengabari dirinya.
"Saya dibel. 'Tolong adik, Bang. Istri sama ponakan Abang meninggal kecelakaan'. Saya bilang, ’Kuat gak dibawa ke Gunung Sugih’," kata Siregar.
Selanjutnya, Syawal pergi ke Gunung Sugih dan digantikan oleh Siregar untuk pulang ke rumahnya di Dusun Sinar Banten.