Putra Mahkota telah menimpakan kesalahan pada 'elemen jahat' dari negara Saudi.
Itu adalah klaim yang didukung oleh Menteri Luar Negeri, Adel al-Jubeir yang mengatakan bin Salman 'tidak ada hubungannya' dengan kematian itu.
"Terkadang, kesalahan terjadi ... terkadang, orang melebihi otoritas mereka," katanya, sebelum menambahkan, Arab Saudi mengambil langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi.
Sementara itu, jaksa penuntut umum Turki mengatakan, berita tentang tuduhan itu positif, tapi tindakan itu saja dinilai tidak cukup.
Turki, sebelumnya, mengatakan, pihaknya yakin pejabat di tingkat paling atas keluarga penguasa Arab Saudi harus disalahkan atas pembunuhan itu, tetapi mereka berhenti menuduh Mohammed Bin Salman.
Arab Saudi menambahkan bahwa mereka percaya Jamal Khashoggi diberi suntikan mematikan di dalam konsulat negara itu di Istanbul pada 2 Oktober.
Tubuhnya kemudian dimutilasi dan dikeluarkan dari gedung, kata Shalaan, meski mengaku kerajaan tidak tahu di mana jasadnya sekarang.
Baca: Rekaman CCTV Ungkap Staf Konsulat Bakar Dokumen Jurnalis Jamal Khashoggi Usai Dihabisi
Investigasi sedang berlangsung untuk menemukan jasadnya, jaksa bersikeras.
Sementara itu, Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi yang bersamanya di konsulat pada hari dia meninggal untuk mengambil dokumen yang memungkinkan mereka untuk menikah, telah menuntut kerajaan menyerahkan kembali jenazahnya untuk dilakukan penguburan yang layak.
Setelah penyangkalan berulang, Arab Saudi akhirnya mengakui pada pertengahan Oktober bahwa Jamal Khashoggi telah dibunuh di kompleks itu, tetapi menimpakan eksekusi itu sebagai kegiatan operasi nakal.
Jaksa telah meminta hukuman mati untuk lima orang yang 'dituduh memesan dan melakukan kejahatan dan untuk hukuman yang sesuai untuk orang-orang lain yang didakwa,' sebuah pernyataan resmi yang diterbitkan oleh kantor berita negara SPA mengatakan.
Dikatakan, total 21 orang ditahan dalam kaitannya dengan pembunuhan, 11 di antaranya telah didakwa dengan penyelidikan untuk melanjutkan ke yang lain.
Turki pada Rabu menyerukan penyelidikan internasional atas pembunuhan itu.
Ankara telah berbagi rekaman suara terkait dengan pembunuhan itu dengan sejumlah negara termasuk Arab Saudi, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.
Pembunuhan Khashoggi telah menjerumuskan eksportir minyak terbesar dunia ke dalam krisis diplomatik terburuknya sejak serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat, di mana sebagian besar pembajak diidentifikasi sebagai warga negara Arab Saudi.
Setelah pertama-tama bersikeras Khashoggi meninggalkan konsulat tanpa cedera sedikit pun, pihak berwenang Arab Saudi akhirnya mengatakan, dia terbunuh dalam sebuah argumen yang aneh di mana menjadi perkelahian sebelum akhirnya, menerima Arab Saudi apa yang dikatakan Turki sejak awal - bahwa dia terbunuh dalam serangan yang direncanakan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi itu berasal dari 'tingkat tertinggi' pemerintah Saudi.
Penilaian miring dunia atas pembunuhan itu telah mencemari citra Pangeran Mohammed Bin Salman yang berusia 33 tahun - penguasa de facto dan pewaris tahta - meski ada penolakan Arab Saudi yang gigih bahwa ia terlibat dalam kasus brutal itu.
Pembunuhan Jamal Khashoggi juga telah meningkatkan pengawasan atas peran Arab Saudi dalam perang Yaman, yang telah mendorong negara miskin itu ke jurang kelaparan.
Wartawan itu pergi ke pengasingan di Amerika Serikat pada tahun 2017 setelah bertengkar dengan Pangeran Mohammed Bin Salman.
Baca: Asisten Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Memimpin Eksekusi Terhadap Jurnalis Jamal Khashoggi
Kronologi Pembunuhan Jamal Khashoggi sampai Penangkapan Pelaku
Pembunuhan Khashoggi dilakukan dengan dingin.
Kegiatan itu dilakukan dengan perencanaan pada orang yang dicap sebagai musuh negara.
"Katakan, tindakan yang diminta oleh atasan Anda sudah selesai dilaksanakan," kata eksekutor tersebut melalui telepon.
Pembunuh Jamal Khashoggi, yang awalnya bekerja sebagai penasihat di Istana Arab Saudi, kemudian pilih membelot, di mana anggota tim menelepon asisten pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman alias MBS.
Fakta yang diungkap Al Jazeera, yang dikutip Warta Kota, Selasa (13/11/2018), diduga memojokkan MBS ke sudut yang sangat sempit.
Meski sekutu Arab Saudi cenderung pasif dan seolah tidak mau mencampuri urusan itu, mereka tidak kunjung bereaksi pada tindakan yang dilakukan Arab Saudi.
Panggilan telepon terhadap asisten MBS itu terjadi tak lama setelah pembunuhan wartawan untuk mengatakan misi selesai, demikian kata laporan yang diungkap.
Seorang anggota skuad pembunuhan Arab Saudi, yang ditugaskan membunuh Jamal Khashoggi, mereka menelepon seorang atasan di negara itu.
Tindakan itu dilakukan tak lama setelah Jamal Khashoggi dibunuh dan mengatakan kepada pejabat itu.
Solidaritas terhadap nasib tragis yang dialami Jamal Khashoggi terus berdatangan dari berbagai kalangan, khususnya pers dan demokrasi.
Mengutip tiga orang yang sudah mendengarkan rekaman pembunuhan Khashoggi, yang dikumpulkan oleh intelijen Turki, surat kabar itu mengatakan, sumber tidak disebutkan namanya.
Pihak pejabat AS percaya bahwa "bos Anda" yang dimaksud adalah referensi untuk Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
"Para pejabat intelijen AS mengetahui rekaman itu menjelaskan bahwa itu sebagai beberapa bukti terkuat, yang mengaitkan Mohammed Bin Salman dengan pembunuhan itu," katanya.
Maher Abdulaziz Mutreb, salah satu dari 15 orang Saudi dikirim ke Istanbul untuk menargetkan Jamal Khashoggi, telah membuat panggilan telepon dan berbicara dalam bahasa Arab, kata sumber kepada Times.
Jamal Khashoggi jadi korban eksekusi rezim Arab Saudi. (Al Jazeera)
Mutreb adalah seorang petugas keamanan yang sering bepergian dengan putra mahkota.
Para perwira intelijen Turki mengatakan kepada pejabat AS bahwa mereka percaya bahwa panggilan itu dilakukan kepada salah satu pembantu dekat Mohammed Bin Salman.
"Perbuatan itu sudah dilaksanakan," kata Mutreb kepada ajudan itu, meskipun terjemahan yang tepat ke bahasa Inggris mungkin berbeda maknanya dengan kalimat aslinya dalam bahasa Arab.
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Terungkap CIA Umumkan Pembunuhan Khashoggi Atas Perintah Putra Mahkota