Tribun Bandar Lampung

Gunakan Senpi Saat Curi Motor, 2 Pria asal Lampung Timur Diciduk di Pasar

Penulis: hanif mustafa
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Deni Saputra menunjukkan senpi yang disita dari tangan dua tersangka curanmor.

Gunakan Senpi Saat Curi Motor, 2 Pria asal Lampung Timur Diciduk di Pasar

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satu senjata api rakitan yang diamankan dalam Operasi Waspada Krakatau 2018 merupakan hasil ungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) oleh Polsek Tanjungkarang Timur.

Adapun tersangka adalah Salahudin (21) dan Anton K (23), warga Sekampung Udik, Lampung Timur.

Mereka menggunakan senjata api untuk mengancam korbannya saat beraksi.

Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Deni Saputra mengatakan, kedua pelaku sudah sering beraksi di wilayah Tanjungkarang Timur, Sukarame, dan Kedaton.

Kisah 3 Warga yang Serahkan Senpi Ilegal ke Polres Tanggamus

"Kemarin kami lakukan pemantauan dan patroli skala besar untuk melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka," sebut Deni dalam ekspose Operasi Waspada Krakatau 2018 di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis, 29 November 2018.

Berdasarkan pantauan dari rekaman CCTV, kata Deni, kedua tersangka diketahui keberadaannya di Pasar Tugu.

"Pelaku langsung kita cegah dan kita geledah. Kami dapati satu senpi, lima peluru, kunci T, dan satu bilah badik," jelasnya.

Kedua tersangka setidaknya telah melakukan aksi di 10 TKP.

"Mereka mengincar kendaraan roda dua jenis matic. Kalau senpinya ini untuk mengancam korbannya," tutupnya.

Sementara itu, Salahudin mengaku baru tiga kali melakukan aksinya.

"Baru tiga kali. Yang ketiga ketangkap," ungkapnya.

Salahudin mengaku mendapatkan senjata api dari seseorang di Jabung, Lampung Timur saat menjual motor hasil curian.

"Saya beli senpi itu Rp 3 juta. Itu sudah sama peluru lima buah. Senjata itu belum pernah dipakai," tandasnya.

14 Hari Operasi Waspada, Polresta Bandar Lampung Amankan 13 Senpi, 415 Amunisi, dan 10 Bom Ikan

Amankan 13 Senpi

Polresta Bandar Lampung tidak hanya mengamankan 13 pucuk senjata api dan 415 butir amunisi.

Polresta Bandar Lampung juga menerima 10 buah bom ikan dari masyarakat.

"Ya, 10 (bom ikan) ini juga hasil penyerahan warga. Dari Kedaton lima, Telukbetung Timur empat, dan KSKP Panjang satu," ungkap Kabag Ops Polresta Bandar Lampung Kompol Ujang Supriyanto dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis, 29 November 2018.

Ujang menuturkan, dalam pelaksanaan Operasi Waspada Krakatau 2018, pihaknya melakukan tahapan imbauan kepada masyarakat untuk menyerahkan senpi ilegal secara sukarela.

"Komitmen kami kalau menyerahkan tidak diproses. Tapi, kalau kami ketahui ingin menguasai senjata api, akan kami tangkap dan kami proses," ungkapnya.

Menurut Ujang, kepemilikan senpi ini banyak sumbernya, baik dari menemukan atau memang dimiliki secara turun-temurun.

"Yang jelas, diserahkan dari pihak keluarga kepada kami. Alasan mereka bermacam-macam. Ada yang mendukung program dan juga ada yang mungkin ketakutan," tutupnya.

Sebanyak 13 senjata api dan 415 amunisi diamankan Polresta Bandar Lampung.

Pengamanan ini merupakan hasil Operasi Waspada Krakatau 2018 selama 14 hari (15-28 November 2018).

Aksi Koboi di Bandar Lampung, Pencuri Motor Todongkan Senpi Terekam CCTV

Selain penyerahan dari warga, Polresta Bandar Lampung juga mengamankan satu pucuk senpi dari hasil tangkapan.

"Ya dua orang kami amankan di daerah Tanjungkarang Timur," tandasnya.

3 Wilayah Rawan

Polresta Bandar Lampung setidaknya telah memetakan tiga wilayah rawan senjata api rakitan.

Ujang mengatakan, tiga wilayah ini meliputi Telukbetung Timur, Kedaton, dan Tanjungkarang Timur.

Pelajar SMA Ditodong Saat Asyik Swafoto di Kebun Karet PTPN 7

"Ke depan kami akan petakan lagi wilayah rawan senpi, terutama bom rakitan. Untuk saat ini di TbT, Kedaton, dan TkT," ungkapnya.

Ujang menuturkan, penyerahan senpi dan amunisi dalam Operasi Waspada Krakatau 2018 cukup merata di wilayah hukum setiap jajaran.

"Tapi paling banyak di wilayah hukum Polsek Tanjungkarang Barat dan Tanjungkarang Timur," tegasnya.

Amunisi yang diserahkan oleh warga juga bermacam-macam, mulai dari buatan Pindad hingga impor.

"Yang jelas, amunisi ini adalah TNI/Polri. Kalau bom ikan ini memang buatan sendiri untuk mendapat hasil tangkapan ikan yang banyak," ucapnya.

Ujang menambahkan, pengamanan senjata api ini tidak akan terhenti sampai di sini.

"Meski Operasi Waspada sudah selesai, sampai saat ini kami terus melakukan pencarian dan penerimaan senpi. Makanya kami imbau warga jika ada yang mengetahui atau memiliki bisa diserahkan ke kami," tandasnya.

Daftar penyerahan senpi Operasi Waspada Krakatau 2018:

- Polresta Bandar Lampung: 4 senpi dan 4 amunisi

- Polsek Kedaton: 2 senpi, 46 amunisi, dan 5 bom ikan

- Polsek Sukarame: 1 senpi dan 39 amunisi

- Polsek Tanjungkarang Timur: 2 senpi dan 42 amunisi

- Polsek Tanjungkarang Barat: 1 senpi dan 108 amunisi

- Polsek Telukbetung Utara: 1 senpi dan 93 amunisi

- Polsek Telukbetung Timur: 74 amunisi dan 4 bom ikan

- Polsek Telukbetung Selatan: mengamankan 1 senpi

- Polsek Panjang: 1 senpi

- KSKP Panjang: 12 amunisi dan satu bom ikan

Sumber: Polresta Bandar Lampung

Berita Terkini