TRIBUNWIKI KULINER LAMPUNG

5 Tempat Bubur Ayam di Kota Bandar Lampung yang Selalu Diserbu Pembeli, Wajib Coba

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur Ayam Van Danoe

Bumbu yang basah, taburan daun bawang, seledri, maupun kacang goreng menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Rasanya benar-benar menyatu saat dinikmati.

"Kita memang buat bubur yang sedikit beda, bukan hanya bubur tapi sedikit ada kuah untuk membuat rasanya ngangenin," ungkap Adi, pengelola Bubur Ayam Saburai.

Bubur ayam di sini juga memiliki suwiran ayam cukup besar yang akan membuat senang saat menemukannya di dalam sendokan besar anda.

Rasa buburnya saja berbeda dari bubur yang lain. Saat suapan pertama saja Anda sudah bisa merasakan cita rasa berbeda dari bubur ini.

Rasa bubur yang gurih dengan tekstur yang lembut berpadu dengan manisnya suwiran ayam, pedasnya sambal, dan rasa khas pahit gurih emping menjadikan cita rasa bubur ini sangat lezat.

Untuk ati ampel, anda bisa memesannya saat belum disajikan. Sebab ati ampela tidak disajikan dalam bentuk tusukan sate. Sang empu lapak justru akan mencacahnya dan memasukkanya ke dalam mangkuk saji.

Seporsi cuma sekitar Rp 10 ribu saja, tapi kalu mau nambah ati ampla atau telur puyuh nambah lagi Rp 2000.

Lokasi ini biasanya ramai saat weekend, karena banyak warga yang berolahraga. Sedangkan kalau hari biasa, kebanyakan pegawai yang sarapan di sini. 

KULINER LAMPUNG - 7 Tempat Makan Bakso Enak dan Hits di Bandar Lampung. Wajib Dicoba Banget !

2. Bubur Ayam Van Danoe

Salah satu penjual bubur ayam di Kota Bandar Lampung yang saban pagi selalu dijubeli pembeli adalah Bubur Ayam Van Danoe. 

Lokasinya yang berada di pusat kota dan harganya yang murah, membuat bubur ayam dengan merek dagang Bubur Ayam Van Danoe cukup sohor di Kota Bandar Lampung.

Tidak heran bila setiap hari, Djoyo Sukarya, pria asal Pataruman Kota Tasikmalaya ini cukup menggelar dagangannya hanya 2 jam saja, dari pukul 06.00-08.00 pagi.

Paduan dua hal tadi menjadi nilai plus bubur ayam ini menjadi idola para penggemarnya.


Pemandangan sehari-hari di warung tenda Bubur Ayam Van Danoe. (Tribun Lampung/Heru)

"Ya tiap hari paling telat jam sembilan kami tutup," kata Djoyo ketika ditemui disela-sela melayani pembeli.

Bisa dibayangkan dengan waktu yang paling lama 3 jam, Djoyo yang memiliki sepuluh karyawan termasuk yang bekerja di rumah setiap harinya bisa menghabiskan bubur yang terbuat dari 12 kg beras dan 20 kg ayam tersebut.

Awalnya Van Danoe merupakan lapak yang berioperasi di dekat Apotik Enggal, milik seorang warga asal Tasikmalaya juga.

Halaman
1234

Berita Terkini