TRIBUNWIKI KULINER LAMPUNG

5 Tempat Bubur Ayam di Kota Bandar Lampung yang Selalu Diserbu Pembeli, Wajib Coba

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur Ayam Van Danoe

Lapak ini selalu ramai pengunjung saat pagi hari, di mana para pekerja yang hendak sarapan.

Pekerja di Central Plaza, kemudian warga sekitar dan orangtua murid yang telah mengantarkan anaknya di SD Persit, pasti menyempatkan makan di sini.

Penjual bubur Cirebon ini tanpa henti terus bekerja dengan cekatan.

Nasi yang telah berubah menjadi bubur satu persatu diletakkan ke dalam mangkuk yang telah di sediakan.

Satu dua di masukkan ke dalam wadah stereofom bagi pelanggan yang menginginkan untuk bubur untuk dibawa pulang.

Kecap asin, merica bubuk, sedikit penyedap rasa, kerupuk, kacang goreng, ditaburkan di atas bubur.

Kemudian, ia menambahkan irisan seledri dan daun bawang, daging ayam suwir, bawang goreng, dan kecap.

"Setiap pagi aktifitasnya seperti ini, ramai. Walau ada hari-hari yang sepi, tapi namanya berkah, disyukuri saja," ungkap Ade, penngelola bubur ayam Cirebon yang telah membuka usahanya sejak tahun 90-an.

Lapak bubur ayam Cirebon ini memang sederhana. Ia hanya menggunakan sedikit ruang yang tersisa di pinggir jalan untuk menggelar tenda dan meja makan.

Pelanggan pun harus bersabar untuk bisa menyantap lezat bubur ayam ini karena sempitnya ruang yang tersedia.

Meski begitu, hal ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi pelanggan setianya.

Sebab satu dua konsumen justru tetap memesan dengan menyantap bubur mereka di atas kendaraan yang dibawa baik itu motor atau mobil.

"Rasa buburnya pas. Enggak encer dan kental juga. pas. Tanpa kuah juga bisa dinikmati dengan enak, apalagi suiran ayamnya melimpah," ungkap Anggi, seorang pelanggan berjilbab yang mengaku telah berlangganan bubur ayam ini sejak lama.

Lalu seperti apa keistimewaan bubur Cirebon ini dibanding dengan yang lain?

Selain tekstur bubur yang oke punya saat disantap.

Buburnya cukup kental lembut dengan racikan bumbu yang pas.

Sesekali gigi mengunyah kacang kedelai dan kerupuk yang garing.

Sambalnya pedas, menambah semarak bubur ayam yang penuh topping ini. Cocok untuk menambah energi sebelum beraktivitas.

Bagi Anda hanya perlu membayar sekitar 10 ribuan untuk seporsi bubur ayam yang mengenyangkan ini.

Oh iya, Anda juga bisa menambahkan sate usus, sate ati-ampela, atau sate telur puyuh kalau suka. 

Bagi anda yang ingin mencicipi lezatnya bubur dengan topping melimpah ini datang saja saat masih pagi.

Sebab jika sudah siang sedikit, anda akan kehabisan porsi bubur karena telah diborong oleh pelanggan.

4. Bubur Ayam Gang Duane

Bubur ayam gg duane ()

Masih di Jalan Kartini, ada penjual bubur ayam yang juga selalu ramai pembeli tiap paginya yakni Bubur Ayam Gang Duane. 

Bubur Ayam Gang Duane ini sudah berdiri sejak 6 tahun lalu.

Lokasinya di Jalan Kartini atau di seberang Cuti Hub Hotel, tepatnya di pelataran LIA, Bandar Lampung.

Tempat kuliner ini selalu ramai oleh pecinta kuliner, karena bubur ayam yang ada di sini sangat beda campuran topping dan campuran ayam pada buburnya.

Sehingga menciptakan sensasi nikmat yang berbeda dan kesan renyah serta gurih akan berasa di mulut Anda.

Untuk jam buka tutup mulai pukul 06.00 wib hingga 10.30 wib, dan untuk harga mulai dari Rp 10 ribuan.

5. Bubur Ayam di Museum Lampung

Bubur ayam depan Museum Lampung ini memiliki citarasa gurih. (Tribunlampung/Ana)

Aktivitas sarapan pagi adalah rutinitas yang seyogyanya tidak ditinggalkan dengan pertimbangan kesehatan.

Meskipun begitu, ada saja sebagian dari kita yang enggan untuk sarapan dengan alasan sibuk ataupun tidak sempat waktu untuk menyiapkannya.

Nah, bagi yang tidak punya waktu namun ingin tetap sarapan, tidak ada salahnya untuk mencoba menu bubur ayam yang dijajakan di kedai di depan Museum Lampung.

Tepatnya di samping pintu keluar Museum Lampung, ada satu penjual bubur ayam yang selalu ramai dikerumuni pembeli setiap harinya.

Kedai sederhana dengan satu gerobak dan dua pasang meja kursi panjang ini bahkan sudah diserbu pembeli sejak buka pada pukul 05.30 pagi.

Antrean pembeli tidak jarang membuat penjaja bubur ayam kewalahan dibuatnya.

Sekian banyak pembeli rela menunggu demi satu porsi menu utama yang ditawarkan yakni bubur ayam.

"Kita buka dari jam 05.30, kalau jam segini mah udah hampir habis, ini sate-sate buat lauknya juga udah habis," kata pedagang bubur ayam saat Tribun mendatanginya pukul 10.00.

Sepintas memang tidak ada yang spesial dari bubur ayam ini, baik dari segi tampilan maupun bahan pelengkapnya.

Tribunlampung/Ana

Seporsi bubur ayam disajikan dalam mangkok beralaskan piring kecil untuk memudahkan membawanya.

Bubur yang telah dimasak lantas diberi bahan pelengkap seperti kacang tanah yang digoreng, suwiran daging ayam, irisan daun bawang juga seledri.

Lantas diberilah sedikit kecap sebagai penambah citarasa manis pada hidangan bertekstur lembut ini.

Terakhir, disiramlah racikan tersebut dengan kuah panas yang harum dan penuh citarasa.

Teryata, kuah kaldu inilah yang membuat bubur ayam di kedai ini dikangeni pembelinya.

Warna kuah cenderung kental dan sarat bumbu serta mengeluarkan aroma yang menggugah selera.

Tribunlampung/Ana

Rasanya pun amatlah gurih sehingga dan nendang di lidah, sangat cocok saat dipadukan dengan bubur.

Tambahan pula, ada kerupuk putih sebagai pelengkap yang disajikan dalam wadah terpisah dari bubur.

Satu porsi bubur ayam lezat ini bisa anda dapatkan dengan harga Rp 10 ribuan saja, boleh juga bila ingin mengombinasikannya dengan lauk seperti sate ati ampela yang disediakan.

(*)

Berita Terkini