Sugiah, lanjut dia, berperan sebagai pemindah kerangka korban ke tempat lain.
Wagiran yang sebelumnya mengaku seorang diri memperkosa dan membunuh korban, akhirnya berterus terang tentang keterlibatan pamannya.
Ia mengatakan, Sunarto turut serta memperkosa korban setelah dirinya.
"Saya tidak tahu, tiba-tiba paman datang dari arah belakang dan minta juga dan paman saya memperkosa korban,"bebernya.
Setelah diketahui korban tewas, Wagiran mengangkat jenazah korban ke lokasi dikuburnya jenazah RA di lebung areal perkebunan tebu, PTPN VII Rayon 1 Apdeling 3 petak 086, Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang.
"Saya mau pinjam cangkul ke paman, tapi paman bilang tidak ada. Dia hanya melihat saja saat saya mengubur jenazah korban,"terangnya.
Sunarto mengakui turut serta memperkosa korban.
"Saya datang dari arah belakang, lihat Wagiran dan saya juga mau. Dikasih, lalu saya ikut memperkosa,"akunya.
Diketahui Wagiran, pria berstatus duda ini membunuh RA (15) karena cintanya ditolak dan diejek fisik.
"Saya nyatakan cinta sama dia tiga kali tapi ditolak. Alasannya saya ini jelek dan hitam," ujar Wagiran saat diwawancarai di Polsek Sungkai Selatan.
Sugiah Tak Tahu
Sugiah, bibi Wagiran, juga menjadi tersangka dalam tindak pidana pembunuhan terhadap RA.
Polisi menyebut peran Sugiah sebagai orang yang memindahkan kerangka korban.
Sugiah berkelit. Ia mengaku tidak tahu-menahu mengenai pembunuhan itu.
Menurutnya saat berkebun di perkebunan miliknya, dia menemukan tengkorak dan mengumpulkannya lalu menguburnya di tempat lain.
"Saya tidak tahu apa-apa, saya hanya menemukan tengkorak lalu mengumpulkannya dan membungkus dengan kain selanjutnya kubur kembali tidak jauh dari tempat saya menemukan tengkorak-tengkorak itu,"terang Sugiah.(ang)