TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Korban akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda mencapai ribuan orang.
"Sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 luka-luka, 159 orang hilang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - Longsoran Krakatau Seluas 64 Hektar Diduga Jadi Penyebab Tsunami
Sutopo mengungkapkan bahwa sejauh ini, korban terbanyak terdapat di Pandeglang, Banten.
Di Pandeglang, korban tewas sebanyak 290 orang, 1.143 luka-luka, 77 orang hilang, dan 17.477 orang mengungsi," jelas Sutopo.
Diketahui, tsunami menggulung kawasan Pandeglang dan Kabupaten Serang, serta Lampung dan Tanggamus, Sabtu (22/12/2018) malam lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, tsunami disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba menerjang pantai.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - BMKG Kesulitan Update Data Akibat Debu Vulkanik GAK Setajam Kaca
Untuk meringankan derita para korban, situs berita Tribunnews.com bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak sahabat peduli untuk memberikan donasi kepedulian melalui dompet kemanusiaan, bagi para korban bencana tsunami di Banten, Lampung, dan sekitarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tribunnews.com Buka Dompet Kemanusiaan untuk Bantu Korban Tsunami Banten dan Lampung