Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu, tidak hanya meluluhlantahkan kapal-kapal milik nelayan di Pesisir kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan saja.
Tsunami juga memporak-porandakan budidaya pembibitan udang (hatchery) warga yang banyak terdapat di Pesisir Rajabasa.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan, Meizar Melanesia, dari pendataan dinas ada 81 budidaya hatchery kecil milik warga yang rusak parah dan 39 rusak sedang dan ringan.
• Nelayan Lampung Selatan Sambut Baik Rencana Usulan Bantuan Kapal Bagi nelayan Korban Tsunami
• DKP Lampung Selatan Berencana Beri Bantuan Pada Nelayan yang Kapalnya Rusak Akibat Tsunami
“Ini yang skalanya kecil milik warga. Ada juga yang skala besar,” terang dirinya.
Tapi data ini masih akan disingkronkan dengan asosiasi pembudidaya udang (APU).
Usaha hatchey skala kecil milik warga ini pun masuk dalam rencana usulkan bantuan yang diajukan pemerintah daerah.
“Sesuai dengan arahan bapak Sekda selalu ketua penanganan tsunami. Kita juga akan mengajukan usulkan bantuan untuk usaha hatchery skala kecil milik warga yang rusak akibat tsunami lalu,” terang Meizar.
(*)