Siswi SMA di Palembang Tewas Bunuh Diri, Tulis Surat 'Sudah Tak Tahan'. Keluarga Ungkap Kejanggalan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Siswi Palembang tewas di Sungai Musi setelah diduga bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Ampera. Jenazah Eni Yulansari telah selesai menjalani visum di ruang forensik RS Bhayangkara Palembang, Kamis (10/1/2018).
Robinson (36), ayah Eni mengatakan, dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh putri pertamanya itu. "Kata dokter tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jadi semuanya sudah jelas. Karena itu Eni akan segera kami kuburkan," ujarnya.
Robinson beserta keluarganya saat ini telah mengikhlaskan kepergian Eni. "Mau bagaimana lagi, ini semua sudah terjadi. Kalau sedih ya pasti, tapi tidak bisa dihindari kejadian ini," ungkapnya tertunduk lesu.
• Wanita Asal Indonesia Tusuk Majikannya di Australia, Kini Penjara dan Kakinya Patah
Sementara itu dengan menggunakan mobil ambulance, jenazah Eni Yulansari saat ini telah dibawa pihak keluarga di kampung halamannya yang ada di desa Bumi Genap Muara dua Oku Selatan untuk dimakamkan.
Keluarga Merasa Janggal
Robinson (36) ayah Eni Yulansari sama sekali tidak menyangka, Selasa (8/1/2019) adalah hari terakhir dia bisa berkomunikasi langsung dengan putri pertamanya tersebut.
Saat itu, Selasa siang Eni menghubungi ibunya yang ada di desa Bumi Genap Muara dua Oku Selatan untuk menanyakan kabar keluarganya.
"Dia (Eni) menelpon kami selasa siang. Seperti biasa, Eni nanya bagaiman kabar saya, Ibunya, adiknya sama yang ada di kampung," ujar Robinson saat ditemui di depan Ruang Forensik RS Bhayangkara Palembang, Kamis (10/1/2019).
Menurut Robinson, sama sekali tidak ada cerita atau keluh kesah tentang permasalahan yang sedang dihadapi Eni saat ini.
"Biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," ucapnya. Namun, ada satu hal yang cukup mengganjal di hatinya.
Saat terakhir kali menelpon, Eni tidak menggunakan nomor pribadinya. Namun menggunakan nomor milik driver taksi online yang di pesannya untuk pergi ke jembatan Ampera.
"Karena nomornya beda dari biasanya saya tanya, nak ini nomor baru ya, berarti nanti kalau bapak mau hubungi kamu ke nomor ini ya. Terus Eni bilang, jangan pak ini nomor sopir grab car, aku pinjem soalnya Hp ku ketinggalan di kontrakan. Eni bilangnya begitu," ungkap Robinson.
Hal lain yang cukup mengganjal di hati Robinson yakni di telepon genggam milik Eni tidak ada sisa-sisa percakapan yang ditemukan.
Baik di aplikasi WhatsApp maupun SMS, semua isi percakapan sudah dihapus semua.