TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustadz Abdul Somad sowan ke Maimoen Zubair atau Mbah Moen hari ini, Sabtu 9 Januari 2019 di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin.
Ustadz Abdul Somad dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya hari ini menyebutkan dirinya bertemu dengan Mbak Moen sebelum bersilaturahim ke Pesantren Al-Manar Sarang.
Abdul Somad menyebut 2 nama yang punya andil mempertemukan dirinya dengan Mbah Moen.
"Rasanya tidak mungkin, tapi barokah KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Afifuddin mempertemukan kami dengan Mbah Moen," tulisnya.
Tak sekadar bertemu, Ustadz Abdul Somad juga mengaku mendapatkan nasihat dan belajar dari Mbah Moen.
"Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik taqdir, ketetapan Allah itu indah, memohon doa dan barokah," tulisnya.
"Belajar ilmu tawadhu' dari beliau, 'Saya ini bukan Kiyai, saya ini awam", Masya Allah', tambahnya.
• Alamat Kobar Grill di Bandar Lampung, Panggang Sendiri Daging Sapi Cuma Rp 12.500
• Mengenal Karakter, Cara Manager Groceries Transmart Lampung Dewi Mudah Berinteraksi dengan Karyawan
• LIVE RCTI Liga Inggris Manchester City Vs Chelsea Minggu 10 Februari 2019 Pukul 22.30 WIB
• Baru 20 Menit Menikah, Pengantin Wanita Gugat Cerai Suami Akibat Tak Sengaja Tersandung
• Polisi Interogasi Penjambret Pakai Ular untuk Gali Pengakuan, Polda Papua Minta Maaf
Abdul Somad juga mengunggah beberapa foto di antaranya menunjukkan dirinya mencium tangan dan membantu berjalan Mbah Moen.
Dilansir Tribun Jateng, KH Fadlolan Musyaffa dalam akun Facebook-nya, menjelaskan pertemuan antara UAS dengan Mbah Moen berlangsung sekitar satu jam.
UAS mendapatkan 'wejangan' dari Mbah Moen mengenai perjalanan dakwah yang harus menghargai perbedaan.
Berikut penjelasan pengasuh Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang, KH Fadlolan Musyaffa tersebut:
Alhamdulillah Hadlrotus Syekh Maimoen Zubair, menerima silaturrahmi Syekh Abdus Samad (dulu UAS), satu jam diberikan manhaj metode ilmu tuwo dalam mengarungi perjalanan dakwah yg harus menghargai perbedaan.
Perbedaan itu sunnatulloh, taqdir Allah yg pasti terjadi, makanya kita harus iman pada taqdir.
Para ulama dahulu arif dan bijaksana dalam berdakwah seperti Wali Songo yg datang dari Arab masuk Indonesia, di mulai dari Aceh, Medan, Palembang, ya termasuk Riau, lalu masuk Jawa.
Syekh Maimoen, seakan memberikan maping peta dan kesabaran menitih karir dai yg rahmatan lil alamin.