Tribun Bandar Lampung

BREAKING NEWS - Jadwal Molor, 5 Saksi Mundur dari Sidang Lanjutan Zainudin Hasan

Penulis: hanif mustafa
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang lanjutan Zainudin Hasan Senin 11 Februari 2019.

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Zainudin Hasan Bupati Lampung Selatan non aktif kembali menjalani sidang lanjutan kasus fee proyek PUPR Lampung Selatan, Senin 11 Februari 2019.

Pada sidang yang diagendakan dengan keterangan para saksi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 16 saksi.

Keenam belasnya yakni Cinta Aristasia (Dokter/Sekertaris PT RS Airan), M Iqbal, (RS Airan) Ridwan Irawan, Subandi, Mita Andaran Sari, Jengiskan haikal, (Dosen), Siti khotijah, Jumilah MY, M Hadi Sufi (Dosen).

Kemudian Tamrin, M lekok, (Tani), Hasan Lison (pensiunan swasta), Ahmad RlTarmizi (Pensiunan guru), M Alzier Dianies Tabrani (swasta), Edi Hariyandi (Notaris), dan Rudi Hartono (PPAT Notaris).

Namun, karena sidang diundur yang seharusnya pukul 9.00 wib menjadi pukul 13.00 wib, sebagian saksi mangkir.

Alzier Akui Jual  Aset Rp 5 Miliar ke Bupati Zainudin Hasan Lewat  Agus BN

Adapun saksi yang mengikuti sidang yakni Cinta Aristasia (Dokter/Sekertaris PT RS Airan), M Iqbal (Dirut RS Airan), Ridwan Irawan, Jengiskan haikal (Dosen), M Hadi Sufi (Dosen), M lekok, (Tani). 

Lalu Hasan Lison (pensiunan swasta), Ahmad Tarmizi (Pensiunan guru), M Alzier Dianies Tabrani (swasta), Edi Hariyandi (Notaris), dan Rudi Hartono (PPAT Notaris).

10 Fakta Baru Sidang Zainudin Hasan

Senin, 4 Februari 2019

1. Zainudin Hasan diketahui membeli vila di Pulau Tegal Mas milik Thomas Aziz Riska.

BREAKING NEWS - Di Pengadilan, Zainudin Hasan Bilang Kalau Nanang Ermanto Sering Telepon Minta Duit

Saat itu, Zainudin Hasan menawari pembayaran vila tersebut ditukar guling alias barter dengan proyek di Dinas PUPR Lampung Selatan senilai Rp 10 miliar plus sebuah mobil mewah, Lexus.

Tapi, Thomas Aziz Riska menolak metode pembayaran tersebut.

2. Zainudin Hasan membeli dua kaveling tanah di Pulau Tegal Mas berukuran 1.000 meter persegi beserta bangunan vila seharga Rp 3 miliar.

Uang tersebut dibayarkan oleh anggota DPRD Lampung Agus Bhakti Nugroho kepada Thomas Aziz Riska.

3. Zainudin Hasan memiliki kapal pesiar bernama KM Krakatau. M Sugeng Prayitno, nakhoda kapal tersebut, ternyata digaji oleh Pemkab Lampung Selatan. Ia pun diangkat menjadi pegawai honorer di Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan dengan gaji Rp 5 juta per bulan.

BREAKING NEWS - Jadi Saksi di Sidang Agus BN, Alzier dan Zainudin Hasan Duduk Berdampingan

Berdasar pengakuan Sugeng, KM Krakatau sudah 51 kali digunakan oleh Zainudin Hasan.

4. Mantan Kadishub Lampung Selatan Henry Dunan mengaku berinisiatif sendiri untuk memperbaiki kapal itu di galangan kapal Tangerang, Banten milik Bobby Salim. Perbaikan kapal menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta.

Senin, 14 Januari 2019

5. Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Thomas Americo mengaku pernah memberikan uang kepada Zainudin Hasan melalui Agus BN.

Uang sebesar Rp 200 juta tersebut didapat Thomas dari pinjaman ke bank.

Mantan camat Kemiling, Bandar Lampung ini memberikan uang itu untuk pembayaran kamar Swiss-Belhotel dalam acara Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

6. Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto disebut-sebut menerima paket proyek senilai Rp 10 miliar.

Namun, ia membantah kesaksian yang disampaikan oleh mantan Kadis PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara itu dalam sidang, Senin, 14 Januari 2019.

Anjar menuturkan, 10 hari sebelum OTT KPK, Nanang Ermanto meminta uang untuk membeli tiga unit ruko seharga Rp 10 miliar.

Nanang mengaku sudah mengembalikan uang Rp 480 juta ke KPK.

7. Anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho menegaskan, semua uang dari fee proyek Dinas PUPR Lampung Selatan digunakan untuk keperluan Zainudin Hasan.

Agus mengalirkan uang itu untuk membiayai kepentingan Zainudin Hasan, seperti pembelian vila di Pulau Tegal Mas dan ruko.

8. Selain aliran dana fee proyek dari eks Kadis PUPR Anjar Asmara, Agus BN juga menerima uang dari Syahroni sebesar Rp 9,647 miliar.

9. Anjar Asmara mengaku menerima uang fee proyek dari rekanan sebesar Rp 225 juta. Uang itu diterimanya sebelum terjaring OTT KPK.

Anjar mengaku uang itu digunakan untuk membiayai acara Perti di Swiss-Belhotel, Bandar Lampung.

10. Zainudin Hasan menilai semua saksi yang dihadirkan ingin menyelamatkan diri sendiri.

Berita Terkini