Hasil Debat Capres Kedua - Apa Itu Unicorn, sampai Prabowo Khawatir Dana Lari ke Luar Negeri?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Unicorn di industri startup.

Hasil Debat Capres Kedua - Apa Itu Unicorn, sampai Prabowo Khawatir Dana Lari ke Luar Negeri?

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto khawatir perkembangan unicorn justru mempercepat larinya dana asal Indonesia ke luar negeri.

Pernyataan itu disampaikan setelah Capres nomor urut 01 Joko Widodo menanyakan strategi Prabowo membangun infrastruktur untuk mendorong Unicorn asal Indonesia. Lantas apa sebenarnya Unicorn?

Unicorn adalah sebutan bagi start up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Saat ini Indonesia adalah sebagai negara tempat tumbuh subur bagi perusahaan teknologi rintisan.

Hasil Debat Capres Kedua: Jokowi Sebut Tak Ada Konflik Pembangunan Selama 4,5 Tahun, Ini Faktanya

Hasil Debat Capres Kedua - Prabowo Akui Kuasai Ratusan Ribu Hektar Lahan di Kaltim dan Aceh

Perkembangan unicorn di Indonesia tak lepas dari besarnya ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025 yakni mencapai angka 100 miliar dollar AS.

Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Di Asia Tenggara, ada 7 perusahaan unicorn, 4 di antaranya berada di Indonesia.

Perusahaan tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2019 ini ada start up yang bisa menjadi unicorn kelima.

Unicorn di Indonesia

Di Indonesia setidaknya saat ini sudah terdapat 4 unicorn.

Unicorn adalah sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).

Jumlah unicorn Indonesia tersebut termasuk banyak dibanding negara-negara di Asia Tenggara. Pertanyaannya mengapa banyak unicorn itu muncul di Indonesia?

Ekonom Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko bercerita, beberapa waktu lalu, dirinya bertemu dengan Dubes Singapura.

Halaman
123

Berita Terkini