Pertarungan Suara Pilpres 2019 Jokowi Vs Prabowo di Lampung, Siapa Paling Berkuasa di Survei?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pertarungan suara Pilpres 2019 antara Jokowi vs Prabowo tinggal menghitung hari. Siapa pemenangnya masih belum bisa ditentukan secara riil hingga pencoblosan 17 April 2019.
Lembaga survei Cyrus Network baru-baru ini menggelar survei di Lampung terkait elektabilitas dua peserta capres 2019, Jokowi vs Prabowo.
Jika Pilpres digelar hari ini (periode pelaksanaan survei ada di bawah berita), dengan pemilih yang diwakili sejumlah responden, siapakah yang mendapat elektabilitas suara terbanyak antara Jokowi vs Prabowo?
Inilah jawaban responden pemilih Pilpres 2019 di Lampung menurut lembaga survei Cyrus Network.
Dari survei terungkap bahwa Lampung merupakan lumbung suara Jokowi di Pulau Sumatera.
"Elektabilitas pasangan capres-cawapres, berdasarkan sebaran di 15 kabupaten/kota, yakni Jokowi-Amin 61,5% dan Prabowo-Sandi 30,7%," ungkap Chief Executive Officer Cyrus Network Hasan Nasbi.
Hasan menambahkan, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 7,8 %.
Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil survei terbaru tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di wilayah Provinsi Lampung.
Hasilnya, responden masyarakat Lampung rata-rata memiliki pandangan berbeda mengenai dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Chief Executive Officer Cyrus Network Hasan Nasbi memaparkan, para responden menilai capres nomor urut 1 Joko Widodo sebagai sosok yang merakyat.
Sedangkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto adalah sosok yang tegas.
"Sebanyak 50,9% masyarakat Lampung menilai Prabowo Subianto tegas, berbanding 38,5% yang menilai Jokowi tegas.
Namun, Jokowi unggul 75,8% sebagai sosok sederhana dan merakyat, sedangkan Prabowo 9,5% untuk kategori ini," jelasnya saat merilis hasil survei di Hotel Batiqa, Bandar Lampung, Senin (25/2/2019).
Adapun cawapres, terang Hasan, para responden menilai cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin mewakili umat muslim.
Sementara cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno mewakili kalangan milenial.
Survei Pileg
Selain pilpres, Cyrus Network juga menggelar survei pemilihan legislatif di Lampung.
Hasilnya, ada dampak suara bagi partai politik yang merepresentasikan capres masing-masing.
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi mencontohkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih unggul dalam perolehan suara pileg di Lampung.
Sebagai catatan PDI Perjuangan mengusung Jokowi dalam pilpres.
Partai Gerakan Indonesia Raya menyusul, di mana partai ini mengusung Prabowo Subianto dalam pilpres.
"PDI Perjuangan mendapat suara 34,4 persen. Gerindra di urutan kedua dengan 13,4 persen.
PDI Perjuangan unggul karena mendapatkan coattail effect (efek ekor jas) dari Jokowi," katanya.
Di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra, ada Partai Golkar dengan 8,6%.
Berikutnya, Partai Kebangkitan Bangsa 7,7%, Partai Demokrat 5,8%, Partai Nasional Demokrat 4,5%, dan Partai Amanat Nasional 4,3%.
Kemudian Partai Keadilan Sejahtera 4,1%, Partai Persatuan Indonesia 1,9%, Partai Persatuan Pembangunan 1,2%, dan Partai Hati Nurani Rakyat 0,7%.
Di posisi bawah, Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Berkarya 0,3%, serta Partai Bulan Bintang dan Partai Garuda 0,1%.
"Partai baru harus banyak bekerja untuk mengejar ketertinggalan. Untuk tembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold memang susah," ujar Hasan.
Berikut detail pelaksanaan survei Pilpres 2019 oleh Cyrus Network:
- Survei periode 30 Januari-5 Februari 2019
- Jumlah responden 2.000 orang, tersebar secara proporsional di 15 kabupaten/kota
- Jenjang pendidikan minimal mahasiswa semester 7, yang ditraining terlebih dahulu
- Supervisi berlapis oleh koordinator lapangan supervisor
- Penarikan responden dilakukan berdasarkan multistage random sampling
- Setiap satu kelurahan/desa dipilih 5 RT target, dalam 1 RT target dipilih 2 responden
- Responden paling banyak di Lampung Tengah, paling sedikit di Pesisir Barat
- Penarikan responden dengan multistage random sampling
- Metode wawancara secara tatap muka
- Tingkat kepercayaan survei 95%
- Margin of error survei plus minus 2%
- Ada kontrol kualitas untuk menjaga akurasi dan reliabilitas (konsistensi) data
- Pengecekan responden sebanyak 30% dari total responden
- Verifikasi 100% data kuesioner yang terkumpul