Seto Mulyadi mengaku, hasil komunikasi dengan pelaku YF, memang latar belakang pelaku dalam keadaan kurang pendidikan.
Sebab hanya sekolah kelas 1 SD, dan sampai saat ini belum bisa membaca.
"Dari segi pendidikan sangat kurang, adanya pengaruh media sosial, dari hp, semua itu mendorong seksual pengaruh lingkungan akhirnya kakaknya jadi korban," ujar Seto.
Ia menilai kasus inses di Pekon Panggung Rejo, Sukoharjo, Pringsewu mungkin seperti gunung es, mungkin yang viral dari Pringsewu tapi ada di tempat lain.
"Intinya ada perhatian masyarakat, dan siapapun yang tahu ada perilaku kekerasan pada anak tidak melapor maka yang membiarkan bisa terkena sanksi," ujar Seto.
(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)