Cerita Drummer Cewek Lampung, Kursus Sejak TK dan Kerap Tampil Hibur Pengunjung

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: martin tobing
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drummer perempuan Lampung Stephanie Priscilla Djung

"Kesulitan main drum ga ada, tapi ada momen tertentu ada tantangannya, yang penting jangan menyerah".

"Aku juga punya harapan menjadi drummer tampil dihadapan banyak orang dan bisa nge-band keliling Indonesia," terang pelajar SMA BPK Penabur ini.

Cewek lainnya hobi bermain drum adalah Joanne Stephanie Anumpitan.

Gadis kelahiran Bandar Lampung 26 Januari 2003 itu rutin berlatih drum di tempat kursus setiap hari Kamis sepulang sekolah pukul 16.30-17.30.

Ia juga kerap berlatih dirumah saat ada waktu luang bermodal drum merek Pearl.

Indospurs Bandar Lampung Berencana Tonton Langsung Tim Kesayangan di Singapura

Saat ingin menggarap lagu, bisa latihan drum terus-menerus dan rutin berlatih sticking.

"Main drum itu asyik dan bisa mengekspresikan diri, apalagi pas bawakan lagu-lagu rock".

"Ceritanya suka drum itu pas kecil suka pukul barang ketika mendengarkan lagu. Pas TK ikut kursus drum agar bisa tambah kemampuan," terang pengidola drummer band The Rev ini.

Cerita lainnya disampaikan Dheriq Auliano. Cowok kelahiran 4 Agustus 1999 suka main drum sejak kelas 3 SMP karena mata pelajaran musik dan materinya belajar drum.

Cerita Milenial Lampung Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah Demi Mendaki Gunung

Ia juga rutin latihan di rumah melalui perangkat drum merek Mapex Mars.

Selain itu menambah referensi melalui menonton video seputar drum di YouTube.

Berbekal hobi bermain drum, saat SMA mengikuti festival band pelajar dan beberapa kali menyabet juara.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila inibeberapa kali bersama band-nya tampil dalam berbagai kegiatan. Satu diantaranya Lampung Fair 2018 lalu.

"Aku suka semua genre saat main drum. Seperti drummer Luke Holland kerap unggah cover lagu ke YouTube berbagai genre. Jadinya terlihat menarik dan kreatif," jelas Dheriq. (*)

Berita Terkini