Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sahlan (55), warga Kampung Karang Anyar, RT 02 LK II, Kelurahan Ketapang Kuala, Kecamatan Panjang, sempat bernafas pasca terseret kereta api sepanjang 6 meter.
Menurut Mumuk (20), keponakan korban mengatakan, pamannya tertabrak kereta api sekitar pukul 9.00 wib.
"Jadi paman saya itu jalan mau nyebrang sambil minum es, gak tahunya ada kereta api. Hanya kepalanya dua gandeng gak pakai gerbong, dari arah Srengsem ke Karang," ungkapnya, Kamis sore 11 April 2019.
Kata Mumuk, korban terseret hingga 6 meter sehingganya terpelanting dan kepalanya terhempas pada sebuah balok kayu.
"Kepalanya pecah, tapi masih nafas, megap-megap gitu, bajunya dah darah semua, sempet ditolongin, dibawa kerumah, sambil nunggu ambulan," katanya.
Namun sampai jam 10 ambulan baru datang, kata Mumuk langsung dibawa kerumah sakit.
"Jam 11 gak bisa tertolong sampai RS meninggal," ujarnya.
• Diserempet Kereta Api Babaranjang di Panjang, Pria Pengendara Sepeda Motor Alami Luka Parah
Dimakamkan besok
Masdian (29) keponakan korban yang lain, mengatakan akan memakamkan pamannya besok, lantaran masih menunggu saudara yang lain.
"Besok mau dimakamin, nunggu orangtuanya dari Cilegon, orangtua tiri," bebernya.
Kata Dian, selama ini pamannya tinggal bersama adik kandungnya.
"Dia gak punya istri, gak kerja, tinggal sama adiknya, satu rumah. Kalau ditanya nikah pasti jawabnya masih kecil jadi gak mau nikah," timpalnya.
Dian pun menuturkan jika saat ini adik dari korban juga dalam perjalanan menuju rumah duka.
"Adiknya bawa mobil gede, ke Bandung, jadi sekarang masih perjalanan kesini," paparnya.
• Lagi, Seorang Pria Tewas Tersambar KA Babaranjang di Jalur Panjang. Diduga Melamun Saat Jalan Kaki!