TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah pemungutan suara berlangsung pada Rabu, 17 April 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung memperlihatkan live hasil real count Pilpres 2019 dan Pileg 2019 melalui laman pemilu2019.kpu.go.id.
Sebelumnya, pada sejumlah hasil quick count atau hitung cepat yang dikeluarkan lembaga-lembaga survei, pasangan Jokowi-Maruf Amin diperkirakan mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga.
Meski begitu, keputusan resmi pemenang Pilpres 2019 sepenuhnya merupakan otoritas KPU.
Untuk penghitungan resmi dari KPU, perolehan suara dapat dilihat secara langsung atau live hasil real count Pilpres 2019 dan Pileg 2019 pada laman pemilu2019.kpu.go.id di LINK ini.
Sampai saat ini, KPU masih merekap hasil penghitungan suara yang dilakukan di seluruh wilayah Indoensia termasuk luar negeri.
Dalam prosesnya penghitungan suara di TPS dilakukan di hari yang sama dengan hari pemilihan umum hingga keesokan harinya, yaitu 17-18 April 2019.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan penghitungan surat suara secara manual.
Penghitungan suara dilakukan secara terbuka dan dihadiri saksi dan pengawas.
• Hasil Quick Count Pilpres 2019 Jokowi Vs Prabowo, Berikut Hasil Litbang Kompas hingga Poltracking
Setiap saksi mendapat dokumen hasil hitung atau rekapitulasi.
Kemudian, hasil penghitungan suara masing-masing TPS di tiap kecamatan digabungkan, yang prosesnya berlangsung dari 18 April hingga 4 Mei 2019.
Setelah itu, hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan digabungkan di level kabupaten/kota.
Sehingga, dihasilkan angka yang merepresentasikan perolehan suara di tiap-tiap 514 kabupaten/kota.
Proses ini dilaksanakan mulai 22 April 2019 hingga 7 Mei 2019.
Dari Kabupaten/Kota, penghitungan kemudian dilanjutkan ke tingkat Provinsi.
Proses ini dilakukan dari 22 April hingga 12 Mei 2019.
Sementara, rekapitulasi penetapan hasil Pemilu 2019 secara nasional akan dilakukan mulai tanggal 25 April sampai 22 Mei 2019.
Meski demkian, masyarakat dapat memantau hasil pergerakan perolehan suara secara langsung atau live hasil real count Pilpres 2019 dan Pileg 2019 dari KPU, melalui situs yang disediakan, yaitu pemilu2019.kpu.go.id.
Dalam situs terebut, dirincikan wilayah-wilayah mana saja yang telah memasukkan hasil penghitungan suara.
Termasuk, hasil Pemilu di luar negeri.
Lihat, video di atas.
Sementara, live hasil real count Pilpres 2019 dan Pileg 2019 dapat dilihat di tautan atau link di bawah ini.
Klik: live hasil real count Pilpres 2019 KPU
Rilis Lembaga Survei
Sejumlah lembaga survei di Indonesia telah merilis hasil hitung cepat (quick count) untuk Pemilihan Presiden 2019.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin, unggul sementara berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.
Quick Count yang digelar Litbang Kompas, misalnya, dengan data masuk 90.15 persen, menempatkan Jokowi sebagai peraih suara terbanyak dengan 54,57 persen, sedangkan Prabowo 45,43 persen.
Sejumlah lembaga survei lain seperti Indobarometer, Charta Politika, SMRC, LSI Denny JA, hingga CSIS-Cyrus network merilis hasil quick count yang hampir sama, yakni pada rentang 53-56 persen untuk Jokowi dan 44-47 persen untuk Prabowo.
Meski begitu, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, juga mengklaim unggul berdasarkan data exit poll Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Hasil exit poll internal BPN ini Prabowo-Sandi unggul di angka 55,4 persen, sedang Jokowi-Maruf 42,8 persen.
Prabowo malah mengungkap hasil perhitungan real count internalnya dengan mengklaim kemenangan sampai 62 persen.
Data survei semua lembaga ini bukanlah hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hasil akhir Pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg, tetap menunggu keputusan KPU.
Menanggapi hasil hitung cepat ini, kedua kubu pun telah melakukan konferensi pers.
Prabowo menggelar konferensi pers lebih dahulu di Kertanegara, Jakarta, Rabu sore.
Dalam pidatonya, ia mengatakan, dirinya prihatin karena ada kejadian-kejadian yang merugikan pendukung 02.
Namun, terus dia, hasil Exit Poll di 5.000 TPS, pihaknya menang dan berdasarkan hasil quick count juga menang 52 persen. Ia pun meminta semua relawan untuk mengawal kemenangan ini.
"Saya imbau pendukung saya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Tetap kawal kotak suara. Saya tegaskan di sini kepada pendukung saya untuk tidak terprovokasi dan menghindari tindakan diluar hukum dan tindakan kekerasan apapun," ujarnya.
Prabowo bahkan merayakan kemenangan sepihak dengan melakukan sujud syukur seusai jumpa pers di Kertanegara.
Awalnya ia mengklaim bahwa hasil penghitungan sementara yang dilakukan internal, dirinya dan Sandiaga Uno sudah memperoleh 62 persen suara.
"Ini adalah hasil real count dalam posisi lebih dari 320.000 TPS," kata Prabowo disambut sorak sorai para pendukung.
Prabowo meyakini persentase tersebut tidak akan berubah banyak hingga akhir penghitungan dan tidak berbeda dengan rekapitulasi resmi KPU.
"Ini kemenangan bagi rakyat Indonesia. Saya akan jadi presiden seluruh rakyat Indonesia. Bagi saudara-saudara yang membela 01, tetap kau akan saya bela. Saya akan dan sudah menjadi presidennya seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Setelah berorasi menyampaikan kemenangan, Prabowo melakukan sujud syukur.
Prabowo dan beberapa orang kemudian bersujud menghadap kiblat. Sementara para pendukungnya bersorak-sorai.
Sementara capres nomor urut 01 Jokowi yang menggelar konferensi pers setelah 02 di tempat berbeda, tidak banyak mengungkit hasil quick count sejumlah lembaga survei yang memenangkannya.
Ia malah mendinginkan suasana dengan tidak mendeklarasikan kemenangan secara terbuka.
Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kerukunan setelah terlaksananya pilpres ini.
Jokowi mengawali pidatonya dengan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya keapda KPU, Bawaslu, DKPP, sehingga proses pesta demokrasi ini berjalan dengan jujur dan adil.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada TNI dan Polri yang telah mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa indikasi exit poll dan quick count sudah bisa dilihat.
Namun, ia mengajak timnya tetap bersama, menunggu penghitungan dari KPU secara resmi.
"Yang ketiga, marilah kita kembali bersatu sebagai saudara sebangsa dan setanah air, setelah pileg dan pilpres ini menjalin persatuan dan kerukunan," ujarnya.
Jokowi, yang berpidato didampingi wakilnya, Ma'ruf Amin, kemudian menyalami satu persatu pemimpin partai yang menemaninya, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PSI Grace Natalia, dan lainnya.
Hampir semua lembaga survei yang terverifikasi di KPU mencatat kemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.
Perhitungan sampel suara masuk hingga malam tadi ada yang sudah sampai 100 persen.
Pada umumnya lembaga survei tersebut meyakini Jokowi sebagai pemenang Pilpres.
Meski hasil resmi tetap menjadi keputusan KPU yang akan melakukan penghitungan suara secara berjenj.ang.
Gandengan Tangan
Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali 'bergandengan tangan' dalam memajukan pembangunan pada segala sektor.
Habibie menegaskan, persaingan politik pada Pemilu serentak 2019 akan segera berakhir.
"(Persaingan) kita juga sudah selesai, kita bergandengan tangan mensukseskan pembangunan," ujar Habibie saat ditemui usai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10, Kompleks Patra Jasa Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Alumni The Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu menegaskan siapapun pasangan calon (paslon) yang terpilih dalam Pemilu serentak 2019, harus bisa terbuka dan menjalankan tugas secara baik.
Masyarakat juga harus bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan pembangunan negara dalam berbagai sektor.
"Dan kita menyusun bersama bagaimana pembangunan itu, dan harus transparan, harus kerja baik," kata Habibie.
Lelaki yang akrab disapa eyang Habibie itu mengucapkan 'selamat' kepada seluruh rakyat Indonesia yang tengah menyambut pesta demokrasi.
Khususnya generasi milenial yang ia anggap kelak bisa menjadi ujung tombak dalam memajukan negara ini.
"Jadi selamat bangsa Indonesia, rakyat, khususnya yang muda-muda, anda adalah harapan bangsa dan adalah masa depan Indonesia," tegas Habibie.
Kepala Dingin
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berharap semua pihak menggunakan kepala dingin menyikapi hasil proses demokrasi lima tahunan ini.
"Siapapun yang menang nanti. Baik incumbent atau penantang tidak boleh ada yang melakukan tindakan anarkistis. Apalagi menyalahkan yang menang," kata Ujang.
Ujang menjelaskan, Pemilu Legislatif maupun Pilpres merupakan preses demokrasi biasa yang berulang setiap lima tahun.
Karenanya, semua pihak diharapkan bisa menerima apapun hasil yang didapat.
"Pemilu 2019 semua kontestan habis-habisan berkampanye. Tidak jarang kita temukan gesekan, nyinyiran, saling serang dan saling menafikan. Dalam demokrasi perbedaan pendapat itu hal biasa. Sekeras apapun perbedaan, yang penting tidak anarkistis," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
• LIVE Hasil Real Count Pilpres 2019 Versi KPU di Pemilu2019.kpu.go.id, Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandi
Kata Ujang, pihak yang menang tidak boleh jemawa. Demikian halnya pihak yang kalang harus tetap lapang dada.
"Semua ada jalurnya. Jika ada kerebratan dari yang kalah, jalur hukum adalah yang terbaik. Pilpres hanya rutinitas lima tahunan biasa. Pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah," papar dia.
Seyogyanya, kata Ujang, setiap kandidat harus siap menang dan kalah jika sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Jangan hanya siap menang, tapi tidak siap kalah," tutup Ujang. (tribunlampung.co.id/tribunkaltim.co)
YUK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE Tribun Lampung News Video di bawah ini.