Tribun Lampung Religi

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadan

Penulis: sulis setia markhamah
Editor: wakos reza gautama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Niat Puasa Ramadan, Boleh Diucapkan atau Dibaca dalam Hati.

Aisyah r.a. diriwayatkan pernah berkata, “Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. (HR Bukhari dan HR Muslim).

Untuk mendapatkan berkah di malam Lailatul Qadar ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam Lailatul Qadar?”

Rasulullah bersabda: “Bacalah:

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni

Artinya adalah

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan, maka ampunilah aku." (HR: At-Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850, Ahmad VI/171, Al-Hakim I/530 dan An-Nasa'i dalam Amalul Yaum wal Lailah, silahkan lihat Shahih Jami' At-Tirmidzi).

Namun menurut Ustaz Afif, tidak ada salahnya doa tersebut dibacakan tiap malam di Bulan Ramadan terlebih tersirat arti yang begitu baik dalam doa tersebut. Dimana memohon ampunan kepada Allah.

"Hendaknya berdoa disertai keikhlasan dan tanpa pamrih mengharapkan Lailatul Qadar," jelasnya.

Mengenai adakah tanda khusus mengenai datangnya malam istimewa tersebut. Menurut Istaz Afif tidak ada riwayat khusus mengenai itu.

Namun banyak yang mengatakan, ketika seseorang memperoleh Lailatul Qadar, merasakan ketenangan dan kedamaian di malam tersebut, merasakan cahaya yang terang benderang sekalipun kondisinya gelap gulita. Bahkan suasana yang hening dan damai.

(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)

Berita Terkini