Pilpres 2019

Sandiaga Sebut Pemilu 2019 Jujur dan Adil, Benarkah Beda Prinsip dengan Prabowo?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres 02 Sandiaga Uno saat menyapa pedagang dan pengunjung Pasar Tugu, Bandar Lampung, Selasa, 9 Oktober 2018. Sandiaga sebut Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil.

"Kalau tentang pilihannya, jangan kita jadi malah terpecah belah," kata Sandiaga saat ditemui di Rumah Siap Kerja, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019). 

Deklarasi dan Narasi Kecurangan

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mendeklarasikan klaim kemenangan berdasarkan exit poll, quick count, dan real count internal Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Tercatat sebanyak tiga kali Prabowo mendeklarasikan klaim kemenangan pasca-hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Saat mengklaim kemenangan itu, Prabowo menyebutkan, berdasarkan proses penghitungan internal dari hasil rekapitulasi formulir C1, Prabowo-Sandiaga memperoleh sekitar 62 persen suara.

Akan tetapi, BPN memilih merahasiakan proses penghitungan atau real count internal BPN.

BPN pun ditantang untuk terbuka atas klaimnya soal penghitungan real count yang memenangkan pasangan nomor urut 02 itu.

Seperti pernyataan para petinggi BPN lainnya, Direktur Relawan BPN Mursyidan Baldan memastikan pihaknya memiliki ruangan untuk melakukan proses real count.

3 Kali Sujud Syukur, Prabowo-Sandiaga Beberkan Alasan Deklarasi Kemenangan Lebih Awal

Mata Najwa Minta Jawaban ke Jokowi: Wajarkah Prabowo Mengklaim Dirinya Presiden Indonesia?

Menurut Ferry, pihaknya memiliki beberapa tempat yang digunakan untuk melakukan proses real count.

Salah satunya di kantor sekretariat BPN, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Ada. Salah satunya di sini, di Kertanegara," ujar Ferry saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandiaga, Selasa (23/4/2019).

Namun, Ferry enggan merinci tempat lain yang digunakan untuk memantau rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Ia juga enggan menjelaskan proses real count internal.

Ferry mengatakan, pihaknya ingin berhati-hati dalam melakukan rekapitulasi data terkait potensi serangan siber.

Bahkan, kata Ferry, BPN harus mem-back-up data formulir C1 di tempat yang berbeda.

Halaman
1234

Berita Terkini