Pilpres 2019

Prediksi Peristiwa Saat Pengumuman Hasil Pilpres 2019, Mahfud MD Sebut Ada tapi Tak Gaduh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Mahfud MD. Prediksi Peristiwa Saat Pengumuman Hasil Pilpres 2019, Mahfud MD Sebut Ada tapi Tak Gaduh.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memprediksi sebuah peristiwa yang bakal terjadi saat pengumuman hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei 2019.

Mahfud MD meyakini bahwa pada 22 Mei 2019, akan ada pengerahan massa.

Hal tersebut menyambung pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube iNews Sore, Rabu (15/5/2019), Mahfud MD mulanya ditanya bagaimana mendinginkan situasi pascapemilu.

Mengaku berkeliling di sejumlah wilayah Indonesia, Mahfud MD mengatakan, ia tidak menemukan kekhawatiran di tengah masyarakat.

"Saya sebetulnya tidak khawatir tanggal 22 ini akan terjadi apa, saya ini sebulan berkeliling lah Indonesia, jalan sendirian tarawih ke mana-mana, masuk ke desa, nggak ada apa-apa. Nggak ada ribut-ribut soal hasil pemilu," ujarnya.

"Orang anggap sudah selesai, orang ribut itu kan hanya di Jakarta dan medsos."

Ia lalu menuturkan dirinya optimis akan ada pengerahan massa pada tanggal 22 Mei.

Reaksi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketika Prabowo Subianto Abaikan Saran Partai Demokrat

Namun disebutkannya, hal itu tidak akan gaduh seperti yang dibayangkan.

"Sehingga, saya optimis tanggal 22 itu memang akan ada pengerahan massa, tapi tidak akan gaduh yang dibayangkan lah," tutur Mahfud.

Mahfud juga memberikan sindiran pada kubu 02 yang dilihatnya semakin ditinggalkan oleh koalisinya.

"Kita lihat aja kan, semakin hari semakin ada momen, semakin berkurang kan, mulai partai banyak berkurang satu satu, kemudian pada akhirnya tinggal sedikit lagi."

"Pada akhirnya orang yang bicara sudah tadinya tidak diperhitungkan sekarang sudah menjadi tokoh di situ."

"Mungkin tokohnya sudah pergi sudah tahu bahwa ini kurang bagus kalau diteruskan," ujarnya.

"Sehingga saya melihat itu tanggal 22 Mei itu Insya Allah reda," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 8.09:

'Celaka Bangsa Ini'

Mahfud MD juga mengingatkan bahwa pemilihan presiden merupakan hal yang penting untuk negara memilih pemimpin selama 5 tahun.

Tolak Hasil Penghitungan KPU, Prabowo Dianggap Tak Bisa Kelola Emosi dan Perasaan

"Semua harus menyadari, pemilu ini untuk memilih pemimpin bersama, untuk memilih wakil rakyat bersama."

"Untuk negara dalam rangka pencapaian 5 tahun ke depan," ujar Mahfud.

Ia lalu menyinggung mengenai langkah yang harus dilakukan jika kubu paslon tidak menerima hasil, maka harus membawa ke pengadilan.

"Jadi siapapun yang terpilih diakui, kalau tidak puas bawa ke pengadilan."

"Hanya itu, tidak ada jalan lain."

"Itu nanti jadi presiden buruk loh," ungkap Mahfud.

Lantas Mahfud memperingatkan, apabila di pemilihan pilpres lima tahun lagi ada paslon yang tidak menerima hasil, maka disebutkannya bangsa ini akan celaka.

"Besok kalau suatu saat misalnya Pak Prabowo calon tahun 2024, dia menang, menang beneran, lalu yang kalah menyatakan saya tidak terima gitu, kan akan celaka bangsa ini."

"Setiap ada yang kalah menyatakan tidak terima dan tidak mau ke pengadilan."

"Nah, itu akan merusak demokrasi yang kita bangun bersama," ungkap Mahfud.

Angka Klaim Kemenangan Prabowo-Sandiaga Berubah, Inilah Penjelasan Fadli Zon

"Mari mulai sekarang kita fair saja membangun demokrasi ini, demokrasi ini pengawalnya hukum, kalau hukumnya kurang baik, kita perbaiki juga," tandas mantan Ketua MK tersebut.

Lihat di menit ke 6.54:

 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahfud MD: Saya Optimis Tanggal 22 Itu Memang akan Ada Pengerahan Massa

YUK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE Tribun Lampung News Video di bawah ini.

FOLLOW INSTAGRAM Tribunlampung.co.id di bawah ini.

FOLLOW TWITTER Tribunlampung.co.id di bawah ini.

FOLLOW FANS PAGE FACEBOOK Tribunlampung.co.id di bawah ini.

Berita Terkini