Bocah Indonesia Diburu Netizen Dunia, Ada Imbalan Puluhan Juta Rupiah bagi yang Menangkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah Indonesia Diburu Netizen Dunia, Ada Imbalan Puluhan Juta Rupiah bagi yang Menangkapnya

Beberapa netizen Indonesia mengaku kalau dirinya sampai kehilangan pekerjaan mereka sebagai pekerja lepas gara-gara dikeluarkan dari grup-grup tersebut.

Salah satu netizen yang ikut merasakan imbas kasus MS (grid.id)

MS pun menjadi rawan terkena persekusi karena data pribadi termasuk nama keluarga, data kependudukan, alamat rumah, hingga tempat dia bersekolah sudah tersebar luas.

Semenjak kasus ini menjadi viral dan memicu kemarahan, sebuah page yang berjudul Teman-Teman Bulu Burung (TTBB) mengaku berusaha menemui MS dan mengamankannya dari persekusi nyata.

TTBB mengaku sudah menemui MS dan keluarga mengenai hiruk-pikuk yang terjadi dan berusaha menjadi penengah terkait kasus ini.

Selasa Siang Website Resmi Pemkot Tak Bisa Diakses Gara-gara Diretas

Hitungan Menit, Hacker Belia Tangerang Bobol Sistem Keamanan Pemerintah, Termasuk Situs NASA

Hal ini dilakukan karena kabarnya MS benar-benar sudah menjadi buronan dan disebut ada netizen dari Meksiko yang siap menambah imbalan 1.000 dolar Amerika bagi siapa pun yang bisa menemukan MS.

Hingga saat ini belum diketahui persis terkait kebenaran imbalan buronan tersebut.

Terjemahan: Update imbalan pencarian MS naik menjadi 1300 Dollar Amerika. 300 Dollar dari Australia dan 1000 Dollar dari Mexico. Dia membuat marah para mafia juga. ()

Dikutip dari unggahan Facebook TTBB, MS telah mengakui kalau kejadian ini merupakan hasil dari aksinya menghapus grup meme tersebut.

Bahkan MS sudah membuat surat permohonan maaf yang dibubuhi dengan meterai bertanda tangan hasil dari negosiasinya dengan pihak TTBB.

Berdasarkan beberapa anggota yang menemui MS secara langsung, siswa berusia 18 tahun tersebut mengaku melaporkan beberapa grup meme facebook raksasa karena dianggap mengandung postingan SARA.

Meski dengan alasan seperti itu, para netizen sepertinya masih marah dengan aksi MS.

Hal ini dikarenakan dampak yang terjadi bagi beberapa netizen Indonesia yang mulai dianggap sebagai warganet 'toxic'.

Sementara itu menanggapi hal ini, beberapa netizen justru membuktikkan kalau sistem yang dimiliki Facebook maupun sosial media lainnya masih belum layak dan terkesan sepihak.

Pasalnya, pelaporan sepihak tersebut tidak ditanggapi pihak Facebook secara menyeluruh.

Dikutip dari The Verge, kejadian ini sama seperti saat tragedi penembakan Christchurch.

Saat itu bahkan karya maupun postingan yang mengilustrasikan rasa duka juga dihapus oleh pihak Facebook secara sepihak.

Itu sebabnya beberapa grup Facebook terkena imbas dari aksi MS dan berusaha untuk menutup grup secepat mungkin sebelum terkena dampak hapus paksa.

Halaman
123

Berita Terkini