Terduga Teroris Lampung Ditangkap

Begini Kondisi Rumah Kontrakan Terduga Teroris Lampung yang Ditangkap Densus 88

Penulis: Romi Rinando
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Kontrakan Terduga Teroris Ali AA di Jalan Belia Gang Wawai Jaya Nomor 40 RT 01 Lk 2 Kelurahaan Jaga Baya 2 Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Ali AA diamankan Tim Densus 88 Minggu (9/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Begini Kondisi Rumah Kontrakan Terduga Teroris Lampung yang Ditangkap Densus 88

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Kondisi rumah kontrakan terduga teroris Lampung Ali AA yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri pada Minggu 9 Juni 2019.

Polisi menggeledah rumah kontrakan yang berada di Jalan Belia Gang Wawai Jaya Nomor 40 RT  01 Lk 02 Kelurahaan Jaga Baya 2 Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung.

Ali AA diamankan Tim Densus 88 Mabes Polri Minggu (9/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIB atas dugaan keterlibatan dengan aksi bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah jelang lebaran silam. 

Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya penangkapan Ali Amrilul Alam terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di wilayah Bandar Lampung, pada Minggu (9/ 6/2019).

“Ya, itu dari Mabes, kalau mau pastinya silahkan hubungi mabes saja, karena semua satu pintu, agar informasi jelas,” kata pria yang akrab disapa Pandra kepada tribun Lampung, senin (10/6/2019).

Pandra menjelaskan, Polda Lampung tidak melakukan penangkapan, karena semua dilakukan mabes Polri.

“Jadi silahkan dikonfrimasi langsung ke karo penmas Mabes Polri,” tukasnya.

Diketahui Densus 88 Anti teror Mabes Polri mengamankan Ali Amirul Alam (30) di rumah kontrakannya di Jalan Belia Gang Wawai Jaya Nomor 40 RT 01 Lk 2 Kelurahaan Jaga Baya 2 Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung pada Minggu (9/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam penangakapan tersebut Densus 88 juga mengamankan seorang saksi bernama Saifullah Hari Fahlevi warga Jalan MS Batu Bara Gg. Bogevil No. 69 Rt. 07 Kel. Kupang Teba, Teluk Betung Utara Balam.

Dari infromasi yang dihimpun terduga teroris Ali Amirul Alam diduga ikut membantu dan mengetahui adanya rencana bom bunuh diri yang dilakukan Rafiq di Kartasura, Sukoharjo Jawa Tengah.

Dari lokasi penangkapan tim densus mengamankan barang bukti berupa dua KTP dan dua unit Handphone,serta buku buku. Sampai saat ini tersangka dan saksi sudah dibawa Tim Densus 88 Anti Teror ke Jakarta. 

Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Solo Pakai Uang Orangtua untuk Rakit Bom

Terduga Teroris Pak Jenggot Punya Laboratorium Bom, Sudah Siapkan 6 Bom untuk 22 Mei 2019

Detik-detik bom bunuh diri Kartasura

Video rekaman CCTV bom bunuh diri di Kartasura pada Senin (3/6/2019) malam beredar di media sosial.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi di depan Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura.

Dalam rekaman CCTV bom bunuh diri di Kartasura tersebut, waktu saat itu terejam pukul 22.47 WIB.

Pelaku berjalan dari arah selatan menuju ke Pospam Kartasura.

Sekilas tak ada yang mencurigakan dari penampilan dan gelagat pelaku.

Pelaku tampak tenang berjalan menuju ke pospam.

Beberapa orang yang berada di sekitar Pospam juga tampak menghiraukan si pelaku.

Namun tak dinyana, tepat berada di depan Pospam, pelaku langsung meledakkan diri.

• Fakta-fakta Insiden Bom Bunuh Diri di Kartasuran, Pelaku Sosok yang Tertutup Setelah Lulus Madrasah

Ledakan terlihat cukup besar.

Asap putih langsung mengepul memenuhi kawasan di sekitar Pospam seusai ledakan.

Hanya berselang beberapa detik, asap putih kian memudar.

Tampak, pelaku yang gontai hingga kemudian roboh di atas aspal jalanan.

Para pengguna jalan yang melintas sontak menghentikan kendaraan mereka mengetahui ledakan tersebut.

Para petugas polisi yang Lalu Lintas yang bertugas menjaga kelancaran arus mudik di Pospam Kartasura langsung mengamankan kawasan lokasi Pospam.

Beruntung, kondisi Lalu lintas lengang saat ledakan tersebut terjadi.

Diberitakan sebelumnya, pelaku adalah seorang pemuda bernama Rofik Asharudin (22).

Pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura disebut mengalami perubahan drastis secara individu.

Hal tersebut diungkap Masil (19), teman sepermainan Rofik yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.

• Lone Wolf atau Jaringan Teroris, Polisi Dalami Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura

Masil menyebut Rofik semakin jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Namun, ia mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.

Ia juga mulai menyadari perubahan pada diri Rofik, yang mulai gemar menyaksikan video dokumentasi perang maupun aksi radikal di Timur Tengah.

"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil, kepada TribunSolo.com, seusai penggeledahan di rumah Rofik, Selasa (4/6/2019) dini hari.

Masil menduga, Rofik mendapat pencucian otak dari orang yang tak dikenal.

Apalagi, semenjak Rofik mulai enggan diajak untuk pergi ke masjid.

"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ucapnya.

Masil juga mengungkap hobi Rofik sebelumnya, yakni bermain musik.

"Namun ia berhenti, katanya main musik itu haram," lanjutnya.

Selain itu, Rofik Asharudin juga sempat menghilang tiga bulan lamanya.

Hal ini terungkap dari rekan-rekan pelaku saat menyaksikan penggeledahan oleh Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.

"Pernah dikabarkan hilang 3 bulan pada tahun lalu," ungkap rekan sepermainan kala SMP, Wawan (20) sembari menyaksikan penggeledahan yang dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Mohammad Effendi.

"Dulu sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tau," tuturnya.

Namun, lanjut dia, tiba-tiba sudah ketemu dan pulang ke rumah seperti sedia kala.

"Hanya saja, jarang ngumpul sama teman-teman seumurannya," tuturnya.

Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Rofik dengan Kelompok Terorisme

Polri mendalami keterkaitan peristiwa bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, dengan dugaan terorisme.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, polisi mendalami apakah pelaku yang berinisial RA tergabung dalam kelompok teroris atau bertindak sendiri.

"Ya masih didalami apakah kelompok teror terstruktur atau lone wolf," ungkap Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).

Sebelumnya, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di pos polisi Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.

Seorang pria yang diduga pelaku bom bunuh diri mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

Dugaan sementara pihak Kepolisian, bom yang digunakan untuk meledakan diri di pos polisi tersebut berdaya ledak rendah atau "low explosive".

• Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura, Densus 88 Gali Tanah Cari Bukti

Hingga Selasa dini hari, tim Inafis masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polri juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Berita Terkini