"Dulu saya suka ingetin, 'Kamu emang mau blangsak lagi kayak dulu? Kamu enggak inget gimana dulu cuma bisa tengkurap doang? Tapi alhamdulilah sekarang dia sudah sadar dan rajin olahraga," kata Ade.
Meski berat badannya sudah turun drastis, namun tubuh bocah kelahiran 15 Februari 2006 itu belum sepenuhnya normal.
Pascaoperasi bariatrik hingga saat ini, Aria yang dulu gemuk menyisakan kulit bergelambir sisa lemak di tubuhnya, terutama di lengan, perut, punggung hingga paha.
Rencananya Senin (17/6/2019) , berbekal surat rujukan dari RSUD Karawang, Aria akan dibawa orangtuanya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Di Bandung, orangtua mendampingi Aria untuk berkonsultasi mengenai operasi untuk pengangkatan sisa kulitnya yang bergelambir.
Kendati begitu, belum ada kepastian bagaimana soal pembiayaan operasi dan perawatan yang menurut ayah Aria estimasinya mencapai Rp 200 juta.
Angka tersebut belum termasuk akomodasi untuk Aria dan keluarga yang harus menyewa kendaraan dari rumah mereka di Karawang menuju RSHS di Bandung.
Dalam setiap perjalanan ke RSHS, kata Ade, ia minimal bisa mengeluarkan uang sampai Rp 1,5 juta.
Dalam kondisi sulit seperti ini, Ade yang bekerja sebagai security yang hanya digaji Rp 2,5 juta sebulan berharap biaya pengobatan Aria ditanggung BPJS.
Ia pun sangat terbuka uluran bantuan dana dari siapa pun.
Kini mampu bermain sepak bola
Aria Permana (13) bocah raksasa asal Karawang, Jawa Barat yang sempat viral pada 2016 silam karena memiliki bobot badan 192 kilogram kini terlihat berbeda.
Bocah pria yang menglami obesitas tersebut kini bobotnya berkurang drastis menjadi 87 kilogram setelah menjalani operasi bariatrik atau operasi penyempitan lambung pada April 2017.
Perubahan yang sekarang bukanlah akhir perjuangan Aria permana karena untuk mengembalikan bentuk tubuhnya yang proporsional harus menjalani operasi lain.
Pascaoperasi bariatrik hingga saat ini, Aria yang dulu gemuk menyisakan kulit bergelambir sisa lemak di tubuhnya, terutama di lengan, perut, punggung hingga paha.
Aria memperlihatkan gelambir kulit tubuhnya saat tribunjakarta.com menemui penggemar pemain Persib Bandung Febri Hariyadi di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.