Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha, Bacaan Takbir Paling Lengkap sampai Salam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Umat Islam di Indonesia tak lama lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1440 hijriah yang diperkirakan jatuh pada Minggu (11/8/2019).
Biasanya hari raya Idul Adha yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat muslim akan menyembelih hewan kurban yang nantinya daging dibagikan bagi orang-orang di sekitar, terutama mereka yang tidak mampu.
Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan setelah salat id ini sebagai peringatan atas perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya, Nabi Ismail AS.
• Pak Ustadz Apa Sih Hukum Islam Sumbangan Dana Siswa untuk Qurban
Untuk itu, kita juga sering menyebut hari raya idul Adha ini dengan sebutan hari raya kurban.
Dalam pelaksanaan salat Idul Adha ini tidak ada perbedaan dengan Salat Idul Fitri, karena hukumnya sama yakni sunnah Muakkad atau sangat dianjurkan
Waktu pelaksanaan salat Idul Adha dilakukan setelah matahari terbit atau sekitar pukul 6 pagi hingga sebelum waktu zuhur. Jumlah rakaatnya dua dan diakhiri dengan khutbah.
• Amalan Sunnah Mandi Sebelum Salat Idul Adha, Doa dan Niatnya Bahasa Arab serta Artinya
Berikut tata cara salat Idul Adha
Waktu salat Id dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu dzuhur.
Salat Idul Adha memang dianjurkan dilakukan di awal waktu, dibanding salat Idul Fitri yang dianjurkan diperlambat untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menunaikan membayar zakat fitrah.
Salat Id Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya.
Bila ketinggalan secara jamaah, boleh dilakukan secara sendiri atau munfarid.
Pertama, niat Salat Id.
Niat dalam hati untuk melaksanakan salat Idul Adha, tanpa harus melafadzkannya.
Kedua, takbirul ihram seperti salat pada umumnya.
اللَّهُ أَكْبَرُ
(Allaahu akbar) Artinya: Allah Maha Besar
Kemudian membaca doa iftitah.
وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Artinya:
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk (dan menyerahkan diri), dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang berserah diri.
Ya Allah engkau adalah penguasa. Tiada Tuhan kecuali Engkau Semata. Ya Allah Engkau adalah Tuhanku sedangkan aku adalah hambaMu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan aku telah mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah semua dosa-dosaku. Tiada yang dapat mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau.
• 5 Tips Sehat Olahan Serba Daging Saat Perayaan Idul Adha
Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik. Tiada yang dapat membimbing kepada akhlak yang terbaik melainkan Engkau. Palingkanlah aku dari akhlak yang buruk. Tiada yang dapat memalingkan aku dari akhlak yang buruk melainkan Engkau. Aku penuhi panggilanmu Ya Allah. Aku patuhi perintahMu. Seluruh kebaikan berada dalam tanganmu sedangkan kejelekan apapun tidaklah pantas untuk dinisbatkan kepadaMu. Aku hanya dapat hidup karenaMu dan akan kembali kepadaMu. Maha berkah Engkau Yang Maha Tinggi, aku mohon ampunan dan bertaubat kepadaMu.
Kemudian setelah membaca doa iftitah disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Ini bacaan di antara takbir sebelum membaca surah Al-Fatihah.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Mahabesar.
Ketiga, membaca surah Al-Fatihah.
Setelah itu dianjurkan membaca Surat Al-Ghasyiyah dan berlanjut rukuk, sudut, duduk di antara dua sujud dan berdiri masuk ke rakaat kedua.
Keempat, pada rakaat kedua
Kembali takbir sebanyak lima kali dengan bacaan sama seperti rakaat pertama.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Mahabesar.
Berlanjut baca surat Al-Fatihah, surat pendek, rukuk, sudut, duduk di antara dua sujud dan duduk tasyahud akhir.
Kelima, setelah salam tanda salat Id rampung, jamaah dianjurkan mendengarkan khutbah hingga selesai. Jangan terburu-buru pulang.
Pada khutbah pertama, khatib disunnahkan memulainya dengan takbir sembilan kali sedangkan khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i) (sumber tribunnews)
Artikel ini sudah tayang di tribunnews dengan judul : berikut-tata-cara-salat-idul-adha-secara-berjamaah-ataupun-sendirian