Istri Tak Mau Diajak Pulang dari Rumah Orangtua, Suami Siram Tubuhnya dengan Seember Air Keras
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gara-gara emosi istri menolak diajak pulang ke rumah, pria di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan ini tega membunuh istri dengan menyiram air keras.
Teguh menyiram tubuh Ema Malyani istrinya dengan seembar cairan asam hingga tubuhnya terbakar dan meninggal dunia.
Usai melakukan tidakan sadisnya, Teguh kabur dan menghilang.
Polsek Penukal Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, menangkap Teguh (24), tersangka pembunuh istrinya, Ema Malyani (24), Sabtu (20/7/2019) malam.
Teguh ditangkap di persembunyiannya di sebuah bedeng di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, setelah enam bulan buron.
Seperti diketahui, Teguh, warga Desa Prambatan, Dusun I Kecamatan Abab, Kabupaten PALI ditangkap karena membunuh istrinya dengan menyiramkan seember cairan asam.
Alasannya, pelaku kesal korban tak mau diajak rujuk.
"Pelaku (Teguh) ini kesal karena korban tidak mau diajak pulang ke rumah.
Sehingga pelaku melakukan pengintaian di rumah korban dan menyiram dengan cuka para saat korban akan keluar rumah waktu Subuh," ungkap Kapolsek Penukal Abab Iptu Alpian, Minggu (21/7/2019).
• Detik-detik Perampok Pecah Kaca Sambar Tas di Dalam Mobil Direkam Kamera: Bos Maling Bos!
• Heboh Foto-foto dan Video Laut Surut 20 Meter di Pesisir Selatan Cilacap, BPBD Langsung Keliling
• Pembunuh Presenter TVRI Ternyata Teman Dekat Korban, Ternyata Ini Motifnya Menghabisi
Informasi yang dihimpun, pelaku Teguh menyiram air keras jenis cuka para terhadap Ema, sekira pukul 04.00 WIB di kediaman orangtua korban Desa Betung Barat, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, Jumat (4/1/2019).
Usai melakukan penyiraman, Teguh langsung melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut Ema mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit guna penanganan medis.
Namun, karena luka yang parah korban tidak tertolong.
Kepada aparat kepolisian selama dalam pelariannya Teguh mengaku ketakutan karena dihantui rasa bersalah kepada istrinya.