TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengeroyokan dilakukan aparat kepolisian terhadap seorang pendemo hingga berlumuran darah, di tengah kerusuhan yang terjadi pascademo mahasiswa di depan gedung DPR RI, Selasa 24 September 2019.
Salah seorang jurnalis Kompas.com menyaksikan peristiwa pengeroyokan itu terjadi di pintu samping Jakarta Convention Center (JCC).
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi sekira pukul 19.00 WIB, Selasa 24 September 2019.
Saat itu, polisi sedang kewalahan menghadapi banyaknya mahasiswa yang mengepung pintu samping JCC, dekat jembatan Ladogi, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan.
Polisi berkali-kali menembakkan kembang api, juga gas air mata.
Namun, mahasiswa dengan beragam warna jaket almamater masih tetap bertahan.
• BREAKING NEWS - 4 Motor yang Ditabrak Truk Terguling Diamankan di Pos Lantas Tarahan
• BREAKING NEWS - Seribuan Mahasiswa Metro Unjuk Rasa Tolak Revisi KUHP dan UU KPK
Tak lama kemudian, jurnalis Kompas.com menyaksikan beberapa polisi terluka.
Mereka diselamatkan rekannya dibawa masuk ke dalam JCC.
Satu per satu polisi tumbang.
Namun, di antara polisi yang diselamatkan itu, ada tiga orang pria yang juga turut diamankan polisi.
Tak diketahui pasti apakah ketiga pria itu mahasiswa atau bukan.
Namun, satu orang di antaranya cukup menyita perhatian.
Pasalnya, pria yang bertelanjang dada itu tengah dikerumuni belasan personel kepolisian berpakaian hitam lengkap dengan helm dan tameng di tangan mereka.
Pria itu tersungkur, meringkuk tak berdaya.
Polisi terus menginjaknya tanpa ampun sambil berteriak memakinya.
Tampak beberapa personel polisi yang berusaha menahan amuk rekannya itu.
Namun amarah tak bisa dibendung.
Pukulan juga injakan ke bagian dada dan muka terus didapat pria yang tak diketahui identitasnya tersebut.
Jurnalis Kompas.com mendengar teriakan, "Ampun bang!" dari pria itu.
Lagi-lagi, teriakannya tak didengar.
Wajahnya mulai berlumuran darah.
Hanya beberapa detik kemudian, pria itu tampak lemas tak bergerak.
Tak ada lagi perlawanan ataupun permintaan tolong.
Polisi kemudian tersadar aksi mereka terekam kamera.
Mereka berusaha memukul dan mengintimdasi agar Kompas.com menghapus video itu.
Namun, seorang polisi lainnya menyelamatkan jurnalis Kompas.com dan meminta pengertian bahwa rekannya saat itu sedang marah.
Jurnalis Kompas.com kemudian dijauhkan dari kerumunan polisi yang mengeroyok.
Tak diketahui nasib pria itu hingga kini.
Terkait kasus ini, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengaku masih belum mengetahui peristiwa tersebut.
Saat ini, menurut Argo Yuwono, polisi masih mendalami informasi itu.
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi mempersilakan kasus ini dilaporkan ke pihak Propam.
• BERITA FOTO - Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP Mahasiswa Lampung
• Kronologi Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK Ricuh di DPR, Mahasiswa Tumbang Kena Gas Air Mata
Jika tidak ditindaklanjuti pihak kepolisian, kata Dede Farhan Aulawi, hal tersebut bisa dilaporkan ke Kompolnas.
"Polri bekerja melaksanakan tupoksi harus sesuai dengan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku," kata Dede Farhan Aulawi, melalui pesan singkat yang diterima jurnalis Kompas.com, Devina Halim.
"Jika ada oknum anggota (Polri) yang dinilai melakukan pelanggaran, bisa dilaporkan ke propam," imbuh Dede Farhan Aulawi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Polisi Keroyok Demonstran di JCC, Korban Lemas tapi Terus Diinjak