"Ketika itu memang tidak diselesaikan kami menuntut Kapolri. Kapolri harus menyelesaikan segera ini kalau tidak kita akan membuat mosi tidak percaya bahwasanya kapolri hari ini tidak sesuai dengan amanah," pungkasnya.
Sampaikan Aspirasi ke Pemerintah Pusat
Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi menyatakan bahwa pihaknya memahami kegalauan kawan-kawan mahasiswa yang dirasakan.
"Kami juga lahir dari rahim reformasi. Kami hasil reformasi 98. Tentunya kami memahami kegalauan yang dirasakan," ungkapnya dihadapan seluruh mahasiswa yang menggelar aksi, Jumat (27/9/2019).
Sehingga pada hari ini lengkap empat pimpinan dan seluruh fraksi DPRD Bandar Lampung hadir.
"Kami lagi membahas APBD Perubahan 2019 dari pagi sehingga baru bisa menemui para aksi," paparnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya berbelasungkawa dan berdukacita yang sedalam-dalamnya kepada saudara yang telah gugur dalam perjuangan untuk menyuarakan tuntutan.
"Semoga khusnul khotimah. Semoga tidak sia-sia dan menjadi amal bagi almarhum," ucapnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada adik-adik karena adik-adik adalah benteng terakhir untuk mengawal reformasi dan demokrasi sehingga tolong kepada adik-adik pahami juga isu-isu nasional, daerah dan kota.
"Kami sepakat karena kami telah menerima teman-teman perwakilan dari IMM dan KAMMI, bahwa kami telah sepakat untuk menyampaikan aspirasi kawan-kawan ke pemerintah pusat. Baik itu presiden melalui kemendagri maupun DPR RI. Dalam waktu yang secepat-cepatnya. InsyaAllah minggu depan surat tersebut sudah kami kirimkan," tandasnya.
Bawa Keranda
Aksi serupa juga sebelumnya digelar oleh liga mahasiswa Lampung Selatan.
Aksi ratusan mahasiswa dari 4 kampus di Lampung Selatan berlangsung setelah aksi para pelajar SMK di gedung DPRD, Kamis 26 September 2019.
Para mahasiswa ini membawa keranda yang bertuliskan tolak RUU KPK serta membawa spanduk dan tulisan-tulisan yang berisikan penolakan terhadap revisi UU KPK dan RKUHP.
Para mahasiswa ini sempat menggelar aksi orasi di depan Gedung DPRD Lampung Selatan.