Warga lainnya Yanti Nurfa juga mengapresiasi pelayanan jemput bola ke mal. "Jadi saya suruh anak pulang sebentar ambil fotokopian KK. Karena anak belum buat KTP dan umurnya udah 17 tahun lewat," jelasnya.
Dia berharap bukan hanya pelayanan perekamannya yang dipermudah, namun juga ketersediaan blangko e-KTP agar stoknya diperbanyak.
"Jadi setelah perekaman maunya langsung udah punya KTP baru. Sekarang kan nunggu dulu beberapa bulan baru jadi karena ketersediaan blangko minim," ujarnya.
Bawa Fotokopi KK
Kepala Disdukcapil Bandar Lampung Ahmad Zainuddin menyatakan, upaya jemput bola layanan untuk memenuhi kuota pembuatan e-KTP.
Program jemput bola ini menurutnya akan terus dilakukan sampai seluruh masyarakat Kota Bandar Lampung melakukan perekaman.
“Syarat perekaman sangat mudah, hanya membawa satu lembar fotokopi kartu keluarga (KK)".
"Bagi masyarakat yang belum sempat melaksanakan perekaman, harapannya dengan program ini semua bisa lebih mudah melakukan perekaman," ucapnya.
Zainuddin menyebutkan, pertumbuhan data perekaman dari 80 ribuan penduduk Bandar Lampung, persentasi perekamannya sudah mencapai 90 persen.
Di pelayanan terpadu satu atap Disdukcapil Bandar Lampung, antrean masyarakat yang ingin melaksanakan perekaman mulai kisaran 120-150 orang per hari.
Meskipun ketersediaan blangko belum memenuhi, namun ia mengimbau agar seluruh warga yang belum melakukan perekaman tetap melakukan perekaman.
Harapannya, ke depan bisa langsung dicetak jika blangko sudah tersedia.
"Masyarakat Kota Bandar Lampung yang belum melakukan perekaman wajib melakukan perekaman. Masalah ketersediaan blangko saya harap sementara bisa bersabar," terang Zainuddin. (*)