"Kita tunggu pimpinan DPRD turun," seru orator yang ada diatas mobil.
Pemuda ini pun menyerukan bahwa hari ini aksi demonstrasi yang digelar olehnya disambut oleh aparatur negara.
"Hari ini kalian datang karena tugas, dan dibayar negara, tetapi seragam dan topi dari uang rakyat," serunya.
"Dan kami bergerak menggunakan alamater kebanggaan kami dengan uang kami, kami datang dengan hati nurani. Maka jangan sampai seragam kalian menutup hati nurani kalian," imbuhnya.
Mahasiswa ini mengatakan DPRD sudah kehilangan fungsi pengawasan.
"Perpu KPK merupakan tanda adanya masih adanya upaya korupsi, korupsi musuh kita bersama," katanya dalam orasi. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)