Juliyatmono mengatakan, lelang mobil dinas Rubicon sudah sesuai ketentuan karena mesinya hanya bertenaga 2.000 cc.
"Kalau di Karanganyar ini pengalaman saya setiap hari di kampung-kampung, di gunung-gunung, itu memang yang paling ideal (kendaraan) jip.
Jip yang paling layak dan kira-kira sesuai medan itu kan hanya itu (Rubicon).
Hasilnya Rubicon. Keren kan," katanya tertawa.
Sebagaimana diketahui, proses pengadaan mobil dinas Bupati Karanganyar tersebut sempat mengalami gagal lelang empat kali pada 2018. Kegiatan belanja mobil dinas baru terealisasi tahun 2019.
Menari di Atas Penderitaan Rakyat
Pengantian mobil dinas Bupati Karanganyar, Juliyatmono dari Toyota Fortuner seharga Rp 500 jutaan dengan Jeep Wrangler Rubicon setara Rp 2 miliar dinilai menyakiti hati rakyat.
Menurut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Karanganyar Rembug (FKR), Indardi Heru Santoso , pengadaan Jeep Rubicon sebagai mobil dinas Bupati Karanganyar yang memiliki harga fantastis itu seharusnya tidak terjadi.
Karena lanjut dia, kebijakan yang sudah masuk LPSE atau Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional secara elektronik itu, merupakan 'prestasi' kegagalan DPRD.
"Pembelian mobil dinas itu sangat mengkianati nurani penderitaan rakyat," ujar Indardi kepada TribunSolo.com, Kamis (5/12/2019).
"Coba bayangkan mobil dinas bupati lebih dari lima semuanya termasuk tahunnya baru, ada Camry, ada Fortuner, ada Inova, kini minta lagi Rubicon," tambahnya.
Indardi yang juga Ketua LSM Lentera itu menuturkan, pengadaan mobil mewah asal Amerika Serikat itu jelas menyakiti hati rakyat.
"Dari asas kepatutan ini sangat menyakiti rakyat," tutur dia.
"Warga Karanganyar yang mendapat jatah makan dari pemerintah pusat sebanyak 58 ribu kepala keluarga (KK), sementara bupatinya pamer kemewahan, termasuk ini adalah prestasi kegagalan DPRD Karanganyar sepanjang sejarah," tambahnya.
Indardi mendesak pengadaan dibatalkan karena itu dapat dilihat sebagai upaya menari di atas penderitaan rakyat.