Libur Tahun Baru 2020

Tips Aman Berkendara dan Komponen Penting yang Perlu Diperhatikan saat Mudik Naik Motor

Penulis: kiki adipratama
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Tips Aman Berkendara dan Komponen Penting yang Perlu Diperhatikan saat Mudik Naik Motor.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berikut tips aman berkendara dan komponen penting yang perlu diperhatikan saat melakukan perjalanan Mudik menggunakan sepeda motor.

Mempersiapkan kondisi sepeda motor yang prima sebelum Mudik, salah satu bagian dari keselamatan berkendara atau safety riding.

Supervisor Bengkel Rosyad Motor M Rizki Rustandi mengatakan, ada beberapa komponen penting untuk menjaga motor agar tetap dalam kondisi prima saat digunakan untuk menempuh perjalanan jauh.

Rizki Rustandi mengimbau, kepada para peMudik yang akan melakukan perjalanan selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, untuk mengecek terlebih dahulu beberapa komponen penting yang ada di sepeda motornya.

"Bagi teman-teman yang akan melakukan aktivitas Mudik memasuki libur panjang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, hendaknya mengecek beberapa komponen penting," ungkap Rizki Rustandi kepada Tribun, di Bengkel Rosyad Motor Kampung Baru Bandar Lampung, Minggu (22/12/2019).

Rizki Rustandi menyebutkan, tips aman berkendara saat melakukan perjalanan Mudik menggunakan sepeda motor, ada 6 komponen penting yang perlu diperhatikan sehingga membuat motor selalu prima saat digunakan.

Tips Aman Berkendara Mobil dan Motor

Di antaranya, tekanan angin ban, kondisi busi, rantai atau V-belt, rem, oli mesin, dan nyala lampu.

Rizki Rustandi menjelaskan, tekanan angin ban yang tidak sesuai standar dapat membuat pengendara kurang nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali.

Tekanan angin ban yang baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu di kisaran 29 psi (Pounds per Square Inch) untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang.

Selain itu, kata Rizki Rustandi, berkendara dengan jarak tempuh yang cukup jauh, juga harus memastikan kondisi busi dalam keadaan prima.

Karena, lanjut Rizki Rustandi, busi menjadi komponen vital motor atau kendaraan dalam perjalanan jauh.

Para pengendara, terus Rizki Rustandi, harus memastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus.

"Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air," jelas Rizki Rustandi.

Kemudian, imbuh Rizki Rustandi, pengendara yang akan jalan jauh juga harus memeriksa dan memastikan rantai sebagai sistem penggerak roda dalam kondisi baik.

Rantai roda, ucap Rizki Rustandi, wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya.

"Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke gir dengan baik," kata Rizki Rustandi.

Sebab, terang Rizki Rustandi, rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik.

Hal ini, ucap Rizki Rustandi, bisa menyebabkan rantai terlepas dari gir bahkan berpotensi putus.

"Komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal," ungkap Rizki Rustandi.

Jika motor yang digunakan adalah jenis sepeda motor otomatis alias matic, kata Rizki Rustandi, ada yang disebut dengan V-belt.

Rizki Rustandi menjelaskan V-belt memiliki fungsi dan cara kerja sama dengan rantai motor, yaitu untuk mengantarkan tenaga ke roda.

"Putusnya V-belt dapat dipastikan kurangnya perhatian secara berkala terhadap komponen tersebut, termasuk komponen lainnya seperti roller-nya,"  beber Rizki Rustandi.

Komponen penting lainnya yang harus diperhatikan ketika akan jalan jauh, kata Rizki Rustandi, adalah rem.

"Periksa fungsi rem dan ketebalannya," ucap Rizki Rustandi.

Karena, lanjut Rizki Rustandi, tidak jarang, kecelakaan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri.

Kemudian juga, imbuh Rizki Rustandi, pastikan semua komponen mekanis dan hidrolis berfungsi dengan baik.

"Jika perlu, ganti minyak rem dan kampas sebelum dipakai Mudik," papar Rizki Rustandi.

Selanjutnya, imbuh Rizki Rustandi, mengecek kapasitas oli mesin.

Jika menghadapi kondisi macet, kata Rizki Rustandi, beberapa motor masih mengandalkan udara untuk mendinginkan mesin.

Dalam kondisi seperti ini, terang Rizki Rustandi, kerja oli akan semakin berat untuk melumasi komponen yang bergerak.

Terakhir, kata Rizki Rustandi, cek nyala lampu.

"Karena, para peMudik tidak hanya berkendara di siang hari saja."

"Saat ini banyak pengemudi berkendara di malam hari untuk menyiasati agar tidak terkena macet dan menghidari suhu panas," tutur Rizki Rustandi.

Oleh karena itu, terus Rizki Rustandi, lampu menjadi penanda bagi sepeda motor saat berjalan, belok, dan melakukan pengereman.

Pastikan nyala lampu berfungsi sebagaimana mestinya dan ukuran sesuai standar.

Pertamina Sebut Tantangan Penyaluran BBM Saat Mudik Terpusat di Tol Lampung-Palembang

"Jangan pakai mika lampu transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya."

"Jangan pula menggunakan lampu dengan daya sinar yang terlampau terang karena akan menyilaukan pengendara lain di lawan arah," tandas Rizki Rustandi.

Demikian, tips aman berkendara dan komponen penting yang perlu diperhatikan saat melakukan perjalanan Mudik menggunakan sepeda motor.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Berita Terkini