Di situlah saya belajar khotbah," kata John Kei seusai mengisi khotbah Natal, Kamis (19/12/2019).
John Kei mengaku mendapat pengalaman rohani saat mendekam di Lapas Batu yang menerapkan one man one cell.
Dari balik tembok lapas yang menerapkan pengamanan maksimal itu, ia mulai mempelajari firman Tuhan hingga akhirnya dipindah ke Lapas Permisan.
"Di lapas high risk selama tiga bulan yang membentuk saya, saya di sini juga dibentuk Tuhan.
Saya diubahkan di high risk, saya seperti ini karena anugerah Tuhan," ujar John Kei.
Lantas apa arti Natal bagi John Kei?
"Sangat berarti karena Natal membawa damai dalam kehidupan saya.
Natal mengajarkan saya agar bisa mengasihi antar-semua komunitas, jadi bukan hanya mengasihi satu komunitas," kata John Kei.
Bebas
Lebih spesial lagi, Natal tahun ini merupakan Natal terakhir bagi John Kei di balik jeruji besi.
• Bus Masuk Jurang Sedalam 80 Meter di Liku Lematang Sumsel, 24 Penumpang Tewas
• Kopilot Lion Air Tiba-tiba Meninggal di Hotel Pontianak, Maskapai Ungkap Catatan Rekam Medis
• TERUNGKAP Cara Perusahaan Pinjaman Online Ilegal Bisa Dapat Daftar Nomor Kontak dari HP Pelanggannya
Dalam waktu dekat ini, pria yang divonis 16 tahun atas kasus pembunuhan ini akan mendapatkan bebas bersyarat.
"Saya sangat bahagia, inilah acara Natal saya terakhir di penjara, Natal ini sangat berkesan.
Perasaan sangat bahagia, inilah saat-saat yang saya tunggu, semakin dekat, rasanya semakin rindu dengan keluarga," ujar John Kei.
Lebih lanjut John Kei mengatakan, selepas keluar dari penjara, dia akan mengabdikan dirinya untuk menjadi pelayan di lapas.
Ia akan berkeliling lapas untuk memberikan bimbingan.