VIDEO Potret Bapak Podcast Lampung Gery Dwi Septa Ardian

Penulis: Wahyu Iskandar
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak ingin menyerah dengan keadaan, Gery kemudian meningkatkan kemampuannya dibantu oleh trainer radio yang bersangkutan.

Gery benar-benar belajar dari dasar perkara cara siaran yang baik.

Gery dan rekan-rekan sejawatnya bahkan diwajibkan memiliki role model yang dapat dijadikan contoh dalam berkarya.

Selama berproses menjadi penyiar radio yang andal, pria yang mengidolakan Gofar Hilman dan Soleh Solihun ini mengaku khatam dengan ledekan orang-orang di sekitar.

Beberapa waktu berselang, Gery akhirnya didapuk untuk siaran di program yang menangani soal curhatan hubungan percintaan para pendengarnya.

Gery menuturkan, di radio tersebut ia berubah menjadi orang yang bijak dan ahli masalah cinta.

Gery mendengarkan dengan seksama curhatan yang masuk dan membantu mereka mencari solusi.

Hingga pada akhirnya, predikat penyiar cinta resmi disematkan pada diri Gery Dwi Septa Ardian.

Lebih Peka Se-Kota

Kelancaran kariernya sebagai podcaster ternama saat ini, Gerry akui dipengaruhi oleh intuisinya yang tajam.

Berkat doa tersebut, Gery tumbuh menjadi sosok yang selain peka terhadap orang lain, juga peka terhadap peluang yang ada.

Didukung dengan bacaan yang luas, Gery yakin podcast akan menjadi sebuah ladang yang menjanjikan.

Gery juga merasa di zaman yang makin individualis seperti saat ini, banyak orang yang butuh sosok yang bisa didengarkan dan diikuti.

Atas dasar itulah akhirnya Gery membuat podcast pertamanya di Instagram bertajuk podcast sebelum tidur yang di dalamnya membahas tentang cita-cita dan mimpi.

Belum bernasib baik, podcast tersebut ternyata kurang menarik perhatian banyak orang.

Halaman
1234

Berita Terkini