Aset Bangunan Rp 4,6 Miliar di Lampung Jadi Tempat Berburu Hantu dan Pasangan Mesum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks kantor DJP Bengkulu-Lampung yang terletak di bilangan Telukbetung Bandar Lampung terbengkalai. Aset Bangunan Rp 4,6 Miliar di Lampung Jadi Tempat Berburu Hantu dan Pasangan Mesum.

Pantauan Tribun Lampung, Sabtu (18/1), dari lahan sekitar 2 hektare, terdapat empat Bangunan. Pertama Bangunan untuk kantor, yang sebelumnya digunakan untuk terminal tersebut.

Kemudian Bangunan rumah pegawai. Selanjutnya ada Bangunan ruko, serta satu Unit pos tempat pemungutan retribusi.

Di lokasi banyak ditumbuhi ilalang. Bangunan yang dipakai untuk kantor serta Bangunan lain nyaris ambruk. Kayu kusen sudah keropos.

Bahkan kayu untuk penyangga plafon sudah ada yang patah. Tembok juga sudah banyak coretan.

Jasuli, salah satu penunggu rumah di eks Terminal Kali Cinta, mengatakan eks terminal ini merupakan aset Pemkab Lampung Utara.

PemBangunan dilakukan sekitar tahun 1989. Namun, menurut dia, penggunaannya hanya berlangsung tiga tahun saja.

"Penyebabnya, ada peristiwa kerusuhan antara kelompok warga dengan agen bus di tempat tersebut. Kejadiannya sekitar akhir tahun 1991,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syahrizal Adhar mengatakan, terminal tersebut dibangun pemkab.

Namun seiring waktu, jumlah warga yang menggunakan angkutan umum semakin berkurang. Kondisi itu berdampak pada penurunan jumlah pendapatan asli daerah dari terminal ini.

Selain itu juga pendapatan yang masuk tidak bisa untuk membiayai perawatan gedung.

“Waktu itu, jumlah PAD dengan biaya perawatan gedungnya tidak seimbang,” katanya.

Ke depannya, rencana gedung tersebut dipakai untuk kantor Samsat.

Di mana, pemkab Lampung Utara sudah melaporkan kepada pemerintah Provinsi Lampung untuk menghibahkan sebagai kantor samsat.

Sarang Tunawisma

Semenetara bekas Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Bengkulu dan Lampung di perempatan Jalan Cut Mutia, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, menjadi "rumah" bagi para tunawisma.

Halaman
1234

Berita Terkini