Terkait kasus penipuan yang menjerat wedding organizer Pandamanda, Prasetyo pun tak berharap banyak pernikahannya tetapi bisa berlanjut.
Ia hanya berharap, uang sebesar Rp 30 juta yang telah ia setorkan bisa kembali lagi ke tangannya.
“Saya udah pupus harapan lanjutin pernikahan saya lewat Pandamanda ini, karena ternyata korbannya banyak banget dan ada yang dp-nya sudah lebih banyak. Saya Cuma mau duit Rp 30 juta saya yang udah masuk bisa balik lagi tanggal 20 ini, pernikahan saya juga belum tahu bisa lanjut atau nggak, kalau cari vendor lain juga bingung mana ada yang mau nerima duit Rp 30 juta saya,”pungkasnya.
Polres Depok Benarkan Laporan
Puluhan pasangan calon pengantin terancam gagal menikah lantaran jadi korban penipuan wedding organizer.
WO yang belum diketahui namanya ini ketahuan menipu seorang pelanggannya.
Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.
Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.
“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui."
"Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” tambah Firdaus.
Firdaus berujar, sementara proses pemeriksaan berjalan korban WO tersebut ternyata tak hanya satu pasangan.
"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu."
"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambung dia.
Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.
“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."
Pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 17.30 WIB puluhan korban WO bodong tersebut masih berdatangan ke Polres Metro Depok untuk melapor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com